KAPOL.ID – PT Permodalan Nasional Madani (PNM), melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) menggelar studi banding kepada 11 orang nasabah Mekaar wilayah Sumatera.
Tujuannya, untuk menambah ilmu dan wawasan dalam bidang pertanian di Pondok Pesantren Al-Ittifaq, Bandung pada tanggal 06-07 Oktober 2022.
Kegiatan tersebut, dihadiri Atep Iyan selaku Pemimpin Cabang Cimahi, YR. Wijayandaru, selaku Kepala Bagian Publikasi dan Branding Nasabah Divisi PKU, Lusiana sebagai Kepala Bagian Hubungan Eksternal Divisi PKU.
Dan, hadir juga Presiden Direktur ALEC Pondok Pesantren Al-Ittifaq, Irfan Sadikin secara daring, serta Silvie Fauzi sebagai nara sumber dari Ponpes Al-Ittifaq.
Melalui video virtual, Irfan Sadikin selaku Presiden Direktur ALEC Pondok Pesantren Al-Ittifaq, mengatakan ibu-ibu yang hadir di Al-Ittifaq sangat beruntung.
Karena, tidak semua nasabah mendapat kesempatan yang sama.
Ia berharap 2 hari ini dapat menjadi inspiratif untuk bekal ibu-ibu kedepannya.
Divisi PKU mengemas studi banding kali ini dengan konsep Training of Trainer (ToT).
Hal itu, untuk menjadikan nasabah yang hadir dalam kegiatan tersebut, siap menjadi trainer (pembicara) yang mampu memberikan ilmunya kepada nasabah yang lain, ketika mereka sudah sampai di wilayah masing-masing.
“Untuk PNM sendiri, kegiatan ini sebagai sarana PNM dalam memantau perkembangan nasabah atau nasabah naik kelas. Juga, menjaga dan meningkatkan loyalitas nasabah serta bisa memberikan kebanggaan menjadi nasabah PNM,” ujarnya di Bandung, 07 Oktober 2022.
Peserta studi banding berasal dari seluruh Cabang PNM di wilayah Sumatera.
Diantaranya 11 peserta dari Aceh hingga Bandar Lampung, serta terdapat 3 orang pendamping (PIC PKU) yang wajib mendampingi peserta sampai dengan memonitoring peserta pasca kegiatan studi banding.
Atep Iyan selaku pemimpin Cabang Cimahi mengatakan, pelatihan merupakan salah satu dari tiga modal.
Yaitu, modal intelektual yang diberikan oleh PNM bagi nasabahnya.
“Dalam mendukung pertumbuhan ultra mikro dan UMKM, PNM memberikan tiga modal yaitu finansial, intelektual dan social,” ucap Atep Iyan.
Kegiatan studi banding itu, merupakan modal intelektual berupa pelatihan pendampingan dari program Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha.
“Diharapkan nasabah yang diundang dapat meningkatkan pola bisnis yang ada disini untuk di impelmentasikan di daerahnya,” ujar dia.
Pada hari pertama nasabah belajar di Aula Ponpes Al Ittifaq tentang pengenalan ilmu pertanian, SOP budidaya dalam pertanian, tata cara pembuatan pupuk, serta sharing masalah hama.
Dan, semua nasabah belajar bagaimana cara pengemasan secara sederhana.
Sehingga, nantinya nasabah bisa praktek di wilayah masing-masing dengan menggunakan alat yang sederhana.
Dan pada hari kedua, nasabah diajak berkeliling kebun pertanian di Ponpes Al-Ittifaq.
Ada beraneka ragam jenis sayur dan buah yang ditanam, seperti jeruk, buah tin dan strarberry, ada pula bercocok tanam dengan cara hidroponik yang cocok digunakan di pemukiman yang sempit lahan.
Selain itu, peserta studi banding diajak berkeliling peternakan dan belajar sedikit ilmu tentang peternakan di Ponpes Al-Ittifaq.
Sebagai penutup, salah satu nasabah PNM Pematang Siantar yakni Ny. Rosmariahnih mengaku senang sekali dengan program studi banding dari PNM.
“Saya jadi banyak ilmu, terutama di bidang pertanian sehingga kami bisa berkembang dan memenuhi kebutuhan dapur kami dan bisa berbagi ilmu nantinya ditempat kami. Terimakasih dan sukses terus PNM,” ujarnya.
Sebagai informasi, hingga 6 Oktober 2022 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 144.81 T kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 12.9 juta nasabah.
Saat ini PNM memiliki 3.504 kantor layanan PNM Mekaar dan 638 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 422 Kabupaten/Kota.
***