KAPOL.ID –
Akhir-akhir ini persediaan oksigen untuk pasien saat pandemi covid-19 menjadi perbincangan.
Termasuk sastrawan asal Tasikmalaya, Bode Riswandi yang pernah menulis naskah teater pada 2006 lalu.
“Waktu itu saya tidak membayangkan akan pandemi seperti sekarang. Naskah Negara Tanpa Nama tahun 2006 untuk pementasan teater.”
“Di adegan kedua, naskahnya begini Kota-kota kumuh. Persediaan oksigen menipis. Sejenak lagi,” ucapnya, Selasa (6/7/2021).
Ia mengatakan, naskah tersebut pernah dipentaskan di sejumlah kota di Jawa Barat dan Tengah.
Diperankan Dedi, Lurah Nagarawangi saat itu sebagai pemain tamu, dan dipentaskan oleh Teater 28 Unsil Tasikmalaya binaan Jojo Nuryanto.
“Saya juga waktu itu masih jadi mahasiswa tingkat akhir. Belum menjadi dosen seperti sekarang,” jelasnya.
Ia mengatakan, naskah tersebut dibuat sebagai respon, realita sosial di masyarakat. Ketika alam sudah mulai rusak, dan banyaknya premanisme yang berkedok LSM, homo homini lupus.
Mereka bertaruh kekuasaan dengan menghalalkan banyak cara. Kerja akal sehat adalah lapisan kesekian, sehingga mengimami buta pada nafsu menguasai.
“Negara serasa sesak oleh hal-hal demikian, sehingga perbuatan baik menjadi barang langka yang hidup di museum.”
“Mereka yang jengah pada situasi itu mendambakan hidup seirama dengan alam, yang telah menghidupinya. Tepo seliro antarsesama. Tapi mustahil itu terjadi,” katanya.***