KAPOL.ID –
Saresehan bertajuk Langkah Kolaboratif Memanfaatkan Potensi Maritim dan Perikanan Wilayah Priangan Timur berlangsung di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Rabu (27/7/2022).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar, Herawanto mengatakan, optimalisasi potensi ini tidak hanya hasil tangkapan dari laut saja. Juga budidaya pesisir dan darat.
“Hasil saresehan di wilayah Utara Jabar dan Priangan Timur secara geografis dan kulturnya mendukung. Bagaimana saat ini potensi teroptimalisasi secara maksimal,” ucapnya.
Ia mengatakan, saat ini kontribusi dua sektor tersebut terhadap ekonomi memang belum terlalu maksimal.
Bayang-bayang ketidakpastian akibat ketegangan rantai pasok pangan dan energi menjadi tantangan bagi ketahanan pangan.
“Di Jabar, optimisme ekonomi pascapandemi tetap terjaga. Maka dari itu sektor maritim dan kelautan harus didorong maksimal selain sektor lainnya,” katanya.
ISEI Koordinator Jabar Prof. Martha Fani Cahyandito mengatakan, banyak tantangan dan peluang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Isu penting sektor maritim dan kelautan terkait infrastuktur, konektivitas, dan ujungnya sumberdaya manusia.
“Sektor riil ini menjadi modal besar kita. Mulai dari pengembangan perikanan budidaya, sentuhan digitalisasi dan pengolahan hasil laut.”
“Semuanya tidak bisa instan karena ujungnya nanti infrastruktur dan sumberdaya manusia,” ujarnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Darjana mengatakan, potensi budidaya ikan air tawar menjanjikan di wilayah Priangan Timur.
Juga perikanan tangkap dan budidaya pesisir di Pangandaran yang selama ini berjalan.
“Dua sektor ini juga berkaitan dengan ketahanan pangan. Makanya beberapa program sudah berjalan seperti bioflok pesantren, udang vaname di Ciamis dan lainnya.”
“Hari ini bagaimana mendorong untuk memberikan kontribusi lebih besar lagi terhadap perekonomian masyarakat,” ucapnya.***