KAPOL.ID–Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terus memantau aktivitas masyarakat, terutama yang berkaitan dengan tingkat kepatuhan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) selama PPKM level tiga. Seperti Selasa (6/7/2021) ini, Wakil Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin melakukan inspeksi ke pasar Domba, Singaparna.
Bersama Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Tasikmaya beserta Satpol PP, Kejari, dan kepolisian; Cecep memastikan langsung ketersediaan fasilitas penunjang Prokes seperti tempat cuci tangan, sabun, pengukur suhu tubuh, dan lain sebagainya.
“Apa yang saya lihat hari ini, ternyata di sini masih sangat begitu longgar. Prokesnya belum ketat. Terutama berkaitan dengan kesadaran para pedagang yang ada di lokasi ini,” ujar Cecep.
Dalam pantauan kapol.id, Wakil Bupati Tasikmalaya itu menegur beberapa pedagang yang abai dengan maskernya. Adapun fasilitas penunjang Prokes, di lokasi hanya ada satu alat cuci tangan, tanpa ada pengontrolan suhu tubuh pedagang dan pembeli.
Cecep juga mengonfirmasi asal para pedagang dan pembeli kepada salah satu sesepuh pasar domba. Ia mendapat jawaban bahwa pedagang dan pembelinya bukan sekadar warga lokal, melainkan ada juga warga Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut, dan daerah lain.
“Kota (Tasikmalaya, Red.) dan Garut kan sudah termasuk yang darurat. Karena melihat situasi terkini, ternyata kita menjadi terjepit, akhirnya dengan terpaksa kami harus memberlakukan PPKM Mikro ini darurat, dengan segala konsekuensinya,” lanjutnya.
Dengan demikian, Cecep menyampaikan kepada para pedagang domba, bahwa pada saat statusnya meningkat menjadi PPKM Darurat seharusnya pemerintah menutup total pasar domba. Namun, dengan berbagai pertimbangan, pemerintah tidak akan menutupnya dengan catatan memberlakukan Prokes ketat.
Kepada Dinas Pertanian, Wakil Bupati Tasikmalaya meminta menyediakan penjaga yang bertugas memastikan suhu tubuh sebelum masuk pasar. Orang dengan suhu tubuh di atas 37 derajat lebih baik dipersilahkan kempali pulang.
“Karena yang datang ke sini ternyata banyak dari luar daerah, makanya kami betul-betul di sini agar terjaga. Kami tidak menutup (pasar domba) asal semuanya jangan ada yang abai. Kalau kita tutup, sebentar lagi kan kita mau Iduladha,” Cecep menandaskan.