TASIK, (KAPOL).- Seorang negarawan yang bakal memimpin Kabupaten Tasikmalya kedepan harus mempunyai inovasi dan solusi akan segala persoalan yang saat kini di hadapi Kabupaten Tasikmalaya.
Sebab jika hanya menjalankan tugas kepemimpinannya bersadarkan Musrembang saja, maka itu akan sangat monoton, tanpa adanya solusi dan inovasi terhadap perkembangan Tasikmalaya.
Hal ini mengemuka dalam Dialog Interaktif yang digelar oleh Cipayung Plus di Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (11/9/2019).
Hadir sebagai pematik diskusi pengamat sosial Tasikmalaya Dadih Abdul Hadi M.Sc, aliansi Cipayung Alik Purnama, dan dipandu modeator Aris Rifqi Mubarok.
Dialog ini merupakan kali ketiga yang digelar Cipayung Plus, setelah sebelumnya sukses menggelar dialog serupa di kecamatan Rajapolah dan Sodonghilir.
Cipayung Plus sendiri merupakan gabungan sejumlah organisasi di Kabupaten Tasikmalaya mulai dari KNPI, PMII, HMI, KAMMI, Hima Persis dan IMM.
Kali ini dialog mengambil tema, Masyarakat Desa Masyarakat Kabupaten Tasikmalaya dan Kepemimpinannya.
Alik Purnama dari Aliansi Cipayung mengatakan, pihaknya berpandangan jika Kabupaten Tasikmalaya saat ini dalam kondisi tidak sehat.
Artinya banyak sekali masalah-masalah (penyakit) yang bertebaran di Kabupaten Tasikmalaya. Sehingga untuk calon atau sosok negarawan harus membawa solusi untuk itu semua.
“Maka hari ini, kita menjaring dan mengakomodir permasalahan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. Yang kemudian kita akan merekomendasikan, sosok negarawan harus seperti itu, memberikan solusi dan inovasi untuk Kabupaten Tasikmalaya,” jelas Alik.
Sejumlah persoalan masih mengurita pada pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya, mulai dari korupsi, penataan dana desa, hingga masalah sosial dan ekonomi.
Maka dari itu, seorang negarawan calon pemimpin Kabupaten Tasikmalaya harus memiliki inovasi dan solusi dari segara persoalan tersebut.
Ia melihat, saat ini sejumlah tokoh dan sosok mulai bermunculan mecari panggung pada ajang Pemilihan Bupati Tasikmalaya tahun 2020.
Semua dinilai memiliki hak dan cocok. Akan tetapi di akhir nanti dikembalikan ke masyarakat, sebab masyarakat yang tahu akan kebutuhannya.
Namun yang pasti semua yang akan maju merupakan kader dan tokoh terbaik di Kabupaten Tasikmalaya.
Kordinator Cipayung Plus, Nanang Indrawan, menjelaskan, dari beberapa agenda yang sudah digelar, pihaknya menangkap satu ke khasan tersendiri untuk Kabupaten Tasikmalaya, lebih khusus dispesivikasi calon pemimpin Kabupaten Tasikmalaya yang harus lebih tahu akan kondisi rakyatnya.
Kemudian yang mampu mempetakan kondisi kabupaten Tasikmalaya yang masih acak-acakan seperti saat ini.
“Termasuk persoalan-persoalan moral yang hari ini berkembang masif. Ini harus diminimalisir. Pasalnya, Tasikmalaya sebagai Kota Santri yang hari ini tereduksi menjadi Kota Korupsi, mudah-mudahan bisa terbenahi dengan pilkada yang digelar 2020,” jelas Nanang.
Persoalan lain yang memang perlu dibenahi Pemkab Tasikmalaya masih cukup banyak, mulai dari stunting, kemiskinan, penataan kota, insfrastruktur jalan, hingga kepengurusan pemerintaan yang masih acak-acakan.
Jika ini dibiarkan maka nantinya akan mengembang dan membudaya dalam pemerintahan. (KAPOL)***