KANAL

Pengerjaan Malioboro Tasik Bikin Pedagang Toko Meradang

×

Pengerjaan Malioboro Tasik Bikin Pedagang Toko Meradang

Sebarkan artikel ini
Penutupan lokasi galian dengan seng menyulitkan aktivitas pemilik toko di Jalan Cihideung Kota Tasikmalaya.*

KAPOL.ID –
Pengerjaan semi pedestrian ‘Malioboro’ Tasikmalaya di Jalan HZ Mustofa dan pedestrian Jalan Cihideung membuat pedagang toko di kawasan tersebut meradang.

Proyek yang baru berjalan beberapa hari ini tak hanya menghalangi aktivitas bisnis, juga keluar masuk penduduk setempat.

Pekerja mulai menggali badan jalan HZ Mustofa menggunakan backhoe sejak, Senin (18/7/2022). Dan menutup akses yang mengarah ke jalan menggunakan seng.

“Kami pemilik toko di sini gak bisa kemana-mana. Ngeluarin motor pun kami tak bisa, terhalangi galian seenak udelnya saja,” jelas Ajeng (45), Selasa (19/7/2022).

Ia mengaku binggung mengadu ke pemerintah terkait baru dimulainya pelaksanaan penggalian pengerjaan Malioboro Tasik di Jalur HZ.

“Bagus tujuannya, tapi gak mengerti kerugian yang dialami kami di sini. Tahu-tahu mulai ada yang menggali saja,” tambahnya.

Lainhal dengan DR. Ferey Herman, salah seorang pedagang toko sekaligus warga di Jalan Cihideung Kota Tasikmalaya.

Ia juga mengaku binggung karena harus melapor kemana. Sementara saat menanyai pekerja di lapangan malah menyarankan ke dinas terkait.

“Kita gak lihat dinas apanya, tapi kami berhubungan itu dengan pemerintah. Jadi kita yang binggung mau lapor kemana.”

“Kami mendukung program pemerintah, tapi tolong ajak bicara warga. Sosialisasikan dahulu secara matang,” kata dosen Unigal Ciamis ini.

Ia mengatakan, dengan tidak ada lalulintas kendaraan di Jalan Cihideung dapat memperlambat ekonomi.

Seperti halnya di kawasan Cibadak Bandung, meskipun sudah kembali dibuka pergerakan ekonominya berbeda.

“Cihideung kan pusat niaga, kalau parkir saja jauh bagaimana bongkar muat barang. Lalu kalau ada yang sakit dan meninggal bagaimana?,” ucapnya.

Kabid Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya, Wenda Trisnawan mengatakan, pihaknya hanya mengerjakan infrastrukturnya. Baik di Jalan HZ Mustofa, maupun di Jalan Cihideung.

Terkait keluhan masyarakat seperti tukang parkir dan para pedagang saat pengerjaan proyek, mempersilakan ke dinas terkait.

“Infrastrukturnya PUTR. Lalu Dishub parkirnya, Indag PKL-nya dan LH vegetasinya sesuai dengan arahan Pak Wali Kota,” tuturnya.

Wenda menjelaskan, kawasan ‘Malioboro’ Tasikmalaya di dua jalan pusat bisnis perkotaan tersebut ditargetkan selesai selama 110 hari.***