KANAL

Persamuhan Pegiat Medsos Jawa Barat Sikapi Aglomerasi

×

Persamuhan Pegiat Medsos Jawa Barat Sikapi Aglomerasi

Sebarkan artikel ini
Tampak membersamai Sekda Jabar pada sesi Temu Pemimpin untuk Aspirasi Masyarakat (Tepas) itu, Ir. Dewi Sartika, Analis Kebijakan pejabat utama pada Biro Adiminstrasi Pimpinan Setda Provinsi Jabar; Agung Syahputra (Ketua Harian Asosiasi Media Sosial dan Siber Indonesia); dan Vicky Edia Martina (Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Jabar).

KAPOL.ID – Persamuhan pegiat media sosial Jawa Barat, berlangsung hangat. Tercatat ada 58 peserta yang hadir, dari 20 kota/kabupaten. Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat memfasilitasi pertemuan perdana selama dua hari, Rabu-Kamis (7-8/8/2024) di Grand Sunshine Resort & Convention Soreang Bandung.

Forum Admin Media Sosial Indonesia (Asmindo) Jawa Barat turut terlibat dalam ajang itu. Mengusung tajuk “Sinergi Media Komunitas Menuju Jabar Caang”. Momentum kolaborasi para pengelola media sosial untuk menggelorakan konten positif yang berkualitas. Penyebaran informasi lebih mengena, langsung menyentuh warga dunia maya.

Selain menjalin silaturahmi, ragam pandang komunitas pun mendapat pengayaan. Ada Dede Soleh Saepul dari Sukabumi berbagi trik pemanfaatan fitur adsense di Instagram. Pengetahuan dasar untuk mengoptimalkan pendapatan dari platform media sosial. Amelia — Amel sapaan akrabnya — dari Bandung Barat memandu diskusi sesi siang.

Wahyu Aji pendiri Good News from Indonesia (GNFI), menawarkan pilihan kepada para kreator konten. Menurutnya, substansi itu penting, sedangkan kemasan menjadi penentu. Kreator bisa mempertajam desain, kendati pun ada yang mengalir natural. Selain menyuguhkan konten yang menarik, isinya pun mesti berarti. Penting dan menarik, bisa membangun pemirsa.

Menyajikan data dengan melahirkan konten media sosial berkelas, memerlukan upaya lebih keras. Konten yang ringan-ringan pun boleh saja. Riset susah payah atau cari yang mudah tapi “ngena”. “Riset memang perlu ‘effort’ lebih. Menyajikan data memang agak lama. Tapi mudah-mudahan impact-nya bisa lebih awet, lebih bernilai, dan bermanfaat untuk publik,” ujar Wahyu Aji.

Pelaku media sosial lebih ringkas dan lincah. Tidak banyak terikat. Biaya operasional minimal, namun berpeluang menghasilkan “cuan”. Hiperlokal, menyentuh sisi paling dekat dengan warga. Bahkan, busa menhadi pemengaruh secara personal. Setiap orang adalah media. Fenomena “homeless media” atau media tanpa rumah kini menguat. Tidak ada alasan untuk menyia-nyiakan peluang.

Pembicara sesi ketiga, konsultan dan pemerhati media, Budhiana Kartawijaya tidak memungkiri kecenderungan itu. Informasi yang lebih mengerucut kepada kawasan akan melekat dengan pemirsanya. “Infocity” menurut Budhiana memperkuat kedekatan rasa memiliki daerah secara emosional. Peran media sosial bisa mendorong kesadaran warga untuk terlibat pembangunan yang terencana.

Pemusatan dalam lokasi atau kawasan tertentu atau aglomerasi, kata Budhiana mesti jadi bahan kajian para pelaku media digital. Pemahaman kawasan yang baik, bisa melahirkan konten yang berarti. Tata kelola data yang cermat menelurkan informasi bermakna. Informasi inilah yang akan membuka cakrawala berpikir warga. Pengetahuan warga tentang kawasan setidaknya akan mendorong kesadaran warga untuk terlibat dalam proses pembangunan mendatang.

Budhiana menyebut rencana pengembangan kawasan Cirebon–Patimban–Kertajati (Rebana), salah satu contoh. Pemahaman Kawasan Metropolitan Cirebon itu mesti digelorakan sejak dini. Warga kawasan harus siap. “Jangan sampai saat pembangunan berjalan, infrastruktur sudah siap, warga sekitar hanya menjadi penonton,” katanya. Mencermati aglomerasi menjadi kunci.

Sesi siang usai. Selanjutnya, sesi malam Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suherman, larut dalam kehangatan persamuhan. Menurutnya, Jawa Barat harus menjadi bagian dari perjalanan menuju Indonesia Emas 2045. “Teman-teman yang hadir sekarang bisa menjadi salah satu penentu sejarah kejayaan Jawa Barat, mendatang,” katanya.

Tampak membersamai Sekda Jabar pada sesi Temu Pemimpin untuk Aspirasi Masyarakat (Tepas) itu, Ir. Dewi Sartika, Analis Kebijakan pejabat utama pada Biro Adiminstrasi Pimpinan Setda Provinsi Jabar; Agung Syahputra (Ketua Harian Asosiasi Media Sosial dan Siber Indonesia); dan Vicky Edia Martina (Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Jabar).

Sesi pamungkas, Kamis (8/8/2024), para peserta “Nganjang ka Pakuan”. Bercengkrama dengan Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Macmudin.