KAPOL.ID — Sedikitnya 4.292 botol Miras (Minuman Keras) dari berbagai jenis dan merek yang berhasil disita jajaran Polres Garut Kamis (20/2/25) dimusnahkan di halam Mapolres Garut, Jl. Sudirman (Copong).
Tidak hanya itu, jajaran Polres juga berhasil mengamankan barang bukti sebanyak 547,44 gr sabu-sabu, 145,37 gr, tembako sintetis, dan 5.127 obat keras yang didapat dari 33 tersangka, terdiri dari 29 orang laki-laki dan 4 orang perempuan.
Selain ribuan minuman keras dan jesnis Narkotika lainnya, terdapat pula sebanyak 3.512 knalpot yang tidak sesuai dengan sertivikasi (knalpot brong) yang ikut dimusnahkan.
Pemusnahan Miras, Narkotikan dan knalpot brong dilakukan Bupati Garut, Dr., Ir., H. Abdusy Syakur Amin M,Eng., I.P.U., secara bersama-sama dengan Kapolres Garut, AKBP. Mochamad Fajar Gemilang,S.I.K., M.H., M.I.K., Dandim 0611/Garut, Letkol. Czi. Dhanisworo, S.Sos., Kajari Garut, Helena Octavianne, S.H., M.H., C.SS.L,CCD., serta para pejabat dan anggota instansi terkait juga para tokoh agama, tokoh masyarakat dan para tamu undangan lainnya, usai Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2025.
Kapolres Garut, Mochmad Fajar menuturkan, pemusnahan barang tersebut dilakukan aparat kepolisian demi menciptakan suasana kondusip, aman dan nyaman menjelang Hari Raya Idul Fitri.
“Kami seringkali mendapat laporan dari masyarakat mengenai knalpot bising yang sangat menggangu dan sering menjadi permasalahan baik siang maupun di malam hari, sehingga banyak terjadi benturan apa itu perkelahian, keributan hingga tawuran di masyarakat. Kita juga terus fokus mengantisifasi geng motor yang sangat meresahkan di Kabupaten Garut,” tegasnya.
Dengan kegiatan terpadu antara TNI Polri juga pemerintah daerah yang digelarnya tutur Fajar, pihaknya berharap,dapat mewujudkan situasi Kamtibmas di wilayah Kabupaten Garut, khususnya menjelang perayaan Idul Fitri, sehigga bisa menciptakan masyarakat lebih aman kondusif dan nyaman.
Dalam kegiatan Operasi Lodaya 2025 lanjut Fajar, pihaknya melibatkan sebanyak 800 personil anggota kepolisian ditambah TNI dan pemerintah daerah, sehingga jumlah total mencapai 1.200 personil.
Dalam pelaksanaannya lanjut Fajar, seluruh personil akan ditempatkan di tempat-tempat yang berpotensi terjadi gangguan keamanan.
Petugas Keamanan juga dilengkapi dengan pos-pos keamana, pos pelayanan serta pos pengaturan lalulintas di seluruh wilayah Kabupaten Garut.
Sebagai pertimbangan lanjut Ia, pihaknya akan senantiasa memperhatikan skala prioritas baik di awal puncak mudik maupun puncak balik jalur Nasional Limbangan Malangbong.
Beberapa titik yang menjadi pokus katanya, karena mulai dari Pasar Limbangan hingga Malangbong terdapat sejumlah pertigaan-pertigaan seperti Pasar Lewo kemudian juga Malangbong, Sasak Beusi, terlebih katanya pasar tumpah dan kondisi jalan yang bisa menyebabkan kemacetan.
begitu pun di jalaur Kabupaten yang menjadi sasaran adalah antisifasi mulai jalur Kadungora, Leles hingga Kota.
“Kedua jalur tersebut khususnya pada saat arus mudik dan balik tentu akan meningkatkan skala kwantitas pergerakan transportasi masyarakat dari arus mudik hingga balik,.” Imbuhnya.
Mengingat kemarin terjadi lngsor di kawasan Malangbong dan Limbangan tambah Fajar, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk menyiapkan alat berat.
Jika suatau waktu kembali terjadi longsor atau bencana alam tuturnya, maka pihaknya akan selalu siap membantu dengan alat berat yang telah dipusatkan di kawasan Limangan, termsuk jika terjadi di kawasan Kota dan Wilayah Selatan, maka akan dibantu oleh alat berat yang telah disiapkan dikawasan itu.
“Kita akan lakukan secara berkolaborasi dengan kementrian, pemerintah kabupaten, provinsi dan kementrian. Jadi kita nanti tidak akan melihat itu jalur nasional, jalur provina atau jalur kabupaten. Kalau ada kejaian, ada permasalahan kita akan bersama-sama mengatasi secara sinergi,” imbuhna. (Anang KN)***
