BISNIS

Pontren Muara Kerjasama dengan YBVS Gelar Seminar dan Pengolahan Tarum Areuy

×

Pontren Muara Kerjasama dengan YBVS Gelar Seminar dan Pengolahan Tarum Areuy

Sebarkan artikel ini
Dr. Chye Retty Isnendes dari UPI Bandung, sedang memaparkan manfaat Tarum Areuy dari sudut pandang kearifan lokal orang Sunda.

KAPOL.ID-
Pontren Muara, Desa Bantarkalong, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya kerjasama dengan Yayasan Buana Varman Semesta (YBVS) Bandung gelar Seminar dan Workshop Tarum Areuy, Sabtu (8/10/2022).

Ketua Pembina YBVS, Dr. Chye Retty Isnendes menjelaskan, tarum areuy salah satu kearifan lokal sudah dikenal warga tatar sunda dari sejak dulu kala.

Umumnya, tarum areuy dipakai untuk bahan celup kain. Juga untuk menyuburkan rambut, mencegah ketombe dan warna rambut tetap hitam.

“Dulu tarum areuy banyak ditanam orangtua kita di sekitar pekarangan rumah atau kebun. Karena manfaatnya bisa dijadikan bahan celup untuk kain atau untuk pewarna kain batik.”

“Makanya kendati usia mereka sudah punya umur, tapi rambutnya masih hitam,” kata Chye di depan peserta seminar.

Jika dulu imbuh Chye, orang tua mengolah tarum areuy dengan cara dan pemanfaatannya secara tradisional apa adanya.

“Orang tua dulu cara pengolahan dan pemanfaatannya, termasuk cara penjualan masih dilakukan secara tradisional. Tentu sekarang harus lebih modern lagi.”

“Misalnya dikelola secara profesional. Tidak hanya offline tapi bisa juga dengan online,” kata Chye, dosen di Prodi Pendidikan Bahasa Sunda dan Prodi Linguistik UPI Bandung.

Warga Desa Bantarkalong atau Pontren Muara Tarum Areuy ternyata punya cerita tersendiri. Tanaman langka bernama latin marsdenia tinctoria R.Br ini masih dikenal dan diabadikan dalam satu nama Kampung Citarum Areuy.

Hanya saja nama kampung ini sekarang sudah tinggal nama alias hilang karena ditinggalkan penghuninya.

Ketua YBVS, Gelar Kusumah Taufiq Wardhana menambahkan, sebelum Indonesia merdeka, tarum areuy sudah dikenal.

“Sekarang kebanyakan warga sudah tidak mengenal lagi manfaat dan nilai ekonomi yang terkandung di dalamnya.”

“Jika dihidupkan lagi budidaya dan jaringan bisnisnya secara modern, Insya Allah bisa meningkatkan ekonomi atau penghasilan warga,” kata Gelar, jebolan Prodi Pendidikan Geografi UPI Bandung.

Bidang Ekonomi YBVS, Deni Ramdani menuturkan, prospek tarum areuy bisa menjadi terobosan baru untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

Hanya dipersiapkan secara baik dari mulai budidaya, pengolahan, pemasaran dan penjualan, juga membuat sentra-sentra di Jawa Barat.

“YBVS pada intinya siap membantu warga atau komunitas tarum arey. Termasuk upaya dalam menampung hasil pengolahannya.”

“Tentu dilakukan dengan standar kualitas agar mempunyai nilai jual yang tinggi,” jelas Deni, alumni Prodi Pendidikan Seni Rupa UPI Bandung.

Yadi Supriyadi, praktisi pengolahan tarum areuy dari Kota Banjar Patroman mengatakan, cara pengolahan tarum areuy bisa menjadi cat (bahan celup) memang memerlukan keahlian khusus.

“Tidak mudah tetapi juga tidak sulit. Perlu kesabaran dan keuletan. Insya Allah dengan keyakinan yang tinggi akan meningkatkan ekonomi rakyat yang ada di lingkungannya,” harap Yadi lulusan dari Prodi Pendidikan Geografi UPI Bandung.

Sesepuh Pontren Muara, Drs. Dedi Abdullah berupaya untuk pengembangan dan pengolahan tarum areuy ke depan. Agar bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Pontren Muara Insya Allah akan menjadi sentra pengolahan di Tasikmalaya selatan bekerjasama dengan YBVS.”

“Untuk mendorong warga dan santri membuat semacam upaya jika pengolahan tarum areuy di Tasela,” jelas Dedi mantan Sekdis Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya ini. ***