BIROKRASI

Ratusan Desa di Kabupaten Tasik Belum Tersentuh Bantuan Rutilahu

×

Ratusan Desa di Kabupaten Tasik Belum Tersentuh Bantuan Rutilahu

Sebarkan artikel ini
Sebanyak 1740 warga Kabupaten Tasikmalaya mendapat bantuan Rutilahu. Tapi belum merata di semua desa se-Kabupaten Tasikmalaya. (Foto: kapol.id/Amin R. Iskandar)

KAPOL.ID–Sebanyak 1740 warga Kabupaten Tasikmalaya tersentuh program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) Provinsi Jawa Barat 2021. Jumlah tersebut lebih banyak dari tahun sebelumnya.

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya memfasilitasi sosialisasi program Rutilahu di aula Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (17/3/2021). Dihadiri oleh Wakil Bupati Tasikmalaya, Deni R. Sagara.

Atas nama warga Kabupaten Tasikmalaya penerima bantuan Rutilahu, Deni mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Karena bukan hanya mengabulkan pengajuan, melainkan juga menambah jumlahnya.

“Dengan pola yang sekarang lebih baik, sehingga kita mendapat tambahan dari yang semula 1020-an. Terima kasih kepada Pemerintah Provinsi yang sudah menambah dan menerima usulan,” ujar Deni.

Deni mengakui kalau belum semua daerah di Kabupaten Tasikmalaya tersentuh program bantuan Rutilahu. Katanya, program tersebut baru menyentuh sebanyak 50 desa.

“Kita masih punya 301 desa lagi. Ke depan bisa kita usulkan lagi, demi pemerataan. Bukan hanya dari Pemprov, tetapi kita usulkan juga ke pemerintah pusat. Kalau memungkinkan, kita lakukan juga dari CSR perusahaan dan BUMN,” lanjutnya.

Adapun bagi warga yang beruntung, Wakil Bupati Tasikmalaya menghimbau untuk pandai-pandai bersyukur. Ia berharap mereka memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.

“Kita syukuri, kita manfaatkan bantuan yang nilainya Rp 17.500.000,- ini. Tentu bersama-sama masyarakat serta tokoh yang lain bisa gotongroyong, sehingga menghasilkan bangunan lebih nyaman dan aman,” tambahnya.

Untuk merealisasikan pembangunannya sendiri mesti dengan segara. Paling tidak April 2021 harus sudah berlangsung. Agar masyarakat lebih cepat merasakan manfaatnya.

“Tentunya nanti dengan kondisi bangunan yang lebih nyaman, masyarakat akan merasakan kebahagiaan. Bahagia saja dulu. Kemudian lebih semangat, bekerja lebih baik, beribadah pun lebih khusyuk,” pungkasnya.