KAPOL.ID – Kepala Dinas Pendidikan Garut, Totong, menuturkan ratusan ribu peserta didik baru di Kabupaten Garut mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dalam jaringan alias online.
Menurutnya, MPLS tahun ini diikuti sekitar 155.710 peserta didik baru dari semua jenjang. Rincinya, 75.495 peserta didik baru berasal dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 45.624 peserta didik baru untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), dan 34.591 peserta didik baru untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Otong meminta masyarakat untuk bersabar atas penundaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) karena situasi pandemi Covid-19 yang belum terkendali. Meski demikian, berbagai skenario pembelajaran telah disiapkan oleh satuan pendidikan, salah satunya yakni dengan full PJJ BDR (Pembelajaran Jarak Jauh dan Belajar Dari Rumah).
“Sambil terus berbenah diri secara optimis untuk persiapan PTM Terbatas jika situasi dan kondisi Covid-19 sudah terkendali,” tandasnya.
MPLS secara resmi dibuka Bupati Garut, Rudy Gunawan, dalam video berduras 1,45 menit, Senin (19/7/2021).
“Tentu hari ini adalah hari yang bahagia untuk anak-anakku, yang baru saja dinyatakan lulus, dari SD menuju SLTP, dan juga anak-anakku dari TK menuju SD kelas 1,” ujar Bupati Garut.
Ia menyebutkan bahwa pelaksanaan MPLS tahun ini dilaksanakan secara serentak dan dilakukan secara virtual melalui aplikasi video telekonferensi. “Tentu kenapa kita virtual karena pandemi makin hari makin mengganas, tentu kita sepakat menyelesaikan masalah ini dengan melaksanakan protokol kesehatan,” katanya.
Rudy menerangkan, bahwa anak-anak bisa belajar dari rumah, namun kualitas belajarnya harus tetap diawasi dan dilakukan sesuai dengan metode yang sudah diatur oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia.
Melalui MPLS ini, lanjut Rudy, para siswa bis mengenal para guru, mengenal ruang sekolah, dan lain sebagainya, sehingga ia menginstruksikan kepala sekolah untuk membuat video tentang keberadaan sekolahnya.
“Saya minta kepada para kepala sekolah untuk membuat video tentang keberadaan sekolahnya, (dengan) memperkenalkan guru, memperkenalkan ruang kelas, memperkenalkan perpusatakaan, dan memperkenalkan juga hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan ekstrakurikuler,” kata Rudy.