KANAL

Resah, Pria Diduga ODGJ Aniaya Warga Cianjur, Peran Dinsos Dipertanyakan

×

Resah, Pria Diduga ODGJ Aniaya Warga Cianjur, Peran Dinsos Dipertanyakan

Sebarkan artikel ini
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cianjur mengevakuasi Seorang pria yang diduga orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ)

KAPOL.ID – Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cianjur mengevakuasi Seorang pria yang diduga orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ)

ke Yayasan Rumah Pulih Jiwa (YRPJ) Ciranjang.

Sebelumnya, diduga ODGJ tersebut memukul pemilik warung yang berujung membuat warga resah.

Karena, diduga ODGJ membawa senjata tajam di Jalan Raya Puncak, Kecamatan Cugenang

“Saat ini sudah berada di Panti YRPJ dengan kondisi luka-luka. Pasien dibawa ke panti oleh pemda melalui Dinsos Cianjur untuk dititipkan pada Kamis (17/5/2023),” Kata Ketua YRPJ Ciranjang Rukman Syamsudin.

Menurut Rukman, Dinsos Cianjur menitipkan pasien tersebut tidak dibarengi dengan biaya pengobatannya.

Karena saat diserahkan pasien dengan keadaan masih berdarah pada bagian luka di kepalanya.

“Pasien seolah dibuang ke Panti YRPJ. Karena hingga saat ini baik Pemda atau Dinsos Cianjur tidak memberikan biaya untuk perawatan pasien,” tuturnya.

Rukman mengungkapkan, selama ini LKS yang ada di Cianjur tidak dibiayai pemerintah, baik itu Pemerintah Daerah, Provinsi ataupun pusat. Bahkan, semua LKS mencari anggaran sendiri.

“Anggaran pribadi, karena dari keterangan seorang pegawai dari Dinsos Cianjur mengatakan, Pemda dan Dinsos tidak ada anggaran untuk ODGJ,” kata dia.

Dengan tidak adanya anggaran ODGJ dari pemerintah, lanjut Rukman, seolah-olah pemerintah membiarkan dan tidak peduli adanya ODGJ.

“Seharusnya pemerintah berperan dalam penanganan ODGJ baik itu yang terlantar ataupun yang di pasung. Buat apa ada Dinsos kalau tidak ada anggaran sosial kemanusiaannya,” pungkasnya.

Diketahui, sebelumnya seorang pria tersebut awalnya datang ke salah satu warung kawasan tersebut untuk meminta makan, Selasa (16/5/2023) sore sekitar pukul 15.00 WIB.

Pemilik warung yang merasa iba dengan pria dengan pakaian lusuh itupun kemudian memberikan nasi beserta lauknya.

Usai menghabiskan, pria itu kembali mendatangi warung dan meminta rokok. Namun pemilik warung tidak memberi lantaran tidak menjual rokok ketengan.

“Setelah tidak diberi rokok, pria yang diduga ODGJ itu pergi,” ujar Umar (28), anak pemilik warung.

Tidak lama, pria itu kembali datang dengan membawa sebatang kayu dan memukul pemilik warung.

“Ibu saya teriak minta tolong saat dipukul. Saya langsung keluar rumah dan melihat pria yang diduga ODGJ itu dengan santai jalan pergi. Ibu saya dipukul beberapa kali di bagian kepala,” kata dia.

Umar kemudian menghubungi polisi untuk segera mengamankan pria yang memukuli ibunya. Namun saat petugas datang dan berusaha mendekati, pria tersebut menodongkan senjata tajam.

“Awalnya terlihat hanya bawa ranting. Setelah didekati polisi tiba-tiba mengeluarkan senjata tajam dan menodong polisi. Warga yang awalnya mau ikut mengamankan juga mundur, karena takut,” tuturnya.

Menjelang magrib, warga memberanikan diri untuk menangkap pria tersebut. Namun tiba-tiba pria itu lari dan menjatuhkan diri ke parit di kawasan Tapal Kuda, Jalan Raya Puncak.

“Sekarang pria yang diduga ODGJ-nya ada di bawah parit,” kata dia.

Hingga pukul 19.00 WIB, pria yang diduga ODGJ itu masih belum berhasil diamankan. Warga dan petugas terkendala medan terjal ke parit tersebut.

“Belum ada yang berani turun. Selain terjal, khawatir juga masih ada pisau yang dibawa ODGJ-nya. Masih coba untuk ditangkap, karena kalau dibiarkan takutnya mereror warga lainnya,” ujarnya. ***