Ruang Belajar Ambruk, Siswa SDN Sindangrahayu Mengungsi

KAPOL.ID — Pascaambruknya dua ruang belajar SDN Sindangrahayu yang berada di Desa Kertarahayu, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya; kelas 4 dan 5 kegiatan belajar mengajarnya terganggu.

Bangunan SD ambruk pada Senin (26/9/2022). Sehingga pada Selasa (27/9/2022) pagi, siswa yang datang ke sekola hanya berkerumun di halaman sekolah. Mereka menatap puing-puing ruang kelas yang rata dengan tanah.

Untuk mengantisipasi agar aktivitas belajar mengajar bisa tetap berlangsung, pihak sekola pun mencari alternatip. Tepatnya dengan mengalihkan lokasi belajar ke tempat lain.

“Untuk siswa kelas 4 dan 5, untuk sementara akan kami ungsikan dulu ke madrasah atau mesjid yang berada di sekitar sini saja. Intinya, mereka harus tetap bisa belajar,” kata kepala sekola SDN Sindangrahayu, H. Dadang.

Namun demikian, Dadang tetap berharap pihak pemerintah untuk segera membangun kembali ruangan yang runtuh tersebut.

“Kami dan semua masyarakat, tentu sangat berharap pada pemerintah, ruangan yang runtuh tersebut bisa cepat dibangun kembali. Bahkan bukan cuma yang sudah runtuh saja, kalau bisa semuanya harus rehab total. Karena ruangan-ruangan yang lainnya juga kondisinya sama sudah sangat rusak sekali,” kata Dadang.

Dadang dan para guru pun merasa kawatir akan terjadi ambruk susulan terhadap ruangan-ruangan lainnya. Karena kondisinya pun sudah rusak.

“Saya sudah beberapa kali mengajukan usulan untuk perbaikan gedung sekolah ini secara total, namun sampai saat ini belum ada realisasinya,” lanjut Dadang.

Berdasarkan keterangan Dadang juga, SDN Sindangrahayu baru mendapatkan dua kali bantuan rehab, sejak mulai berdiri pada 1963.

“Tahun 1982 ada bantuan rehab total, lalu tahun 2008 mendapat lagi bantuan rehab, tapi cuma rehab bagian atapnya saja. Setelah itu, sampai sekarang belum ada lagi bantuan,” lanjut Dadang.

Sementara menurut Kapolsek Salopa, Iptu Supian, kejadian abruknya dua ruang belajar SDN Sindangrahayu terjadi pada Minggu malam, saat terjadi hujan lebat.

“Berdasarkan hasil penyelidikan anggota di TKP, ternyata penyebab ambruknya dua ruang belajar sekolah tersebut karena memang kondisi bagunannya sudah lapuk,” kata Supian.