LEUWISARI, (KAPOL).- Nasib naas dialami pasangan keluarga miskin (gakin) Abudin (57) dan Ny. Entin (54) warga RT 18/08 Kp. Selarema Desa Jayamukti Kecamatan Leuwisari Kab. Tasik, rumah semi permanen berukuran 5 x 7 ludes terbakar nyaris rata dengan tanah, Minggu (22/9/2019) sekitar pukul 07.00 wib.
Selain menghanguskan rumah, keluarga yang hidup berdua tersebut kehilangan seluruh perabotan rumah tangga berikut perhiasan emas 4 gram yang baru dibeli beberapa hari lalu ‘ladang’ menjual gabah.
“Kinten-kinten mah kerugian abdi sekitar Rp 25 juta’an,”ucap Ny.Entin kepada “KP” di lokasi kejadian sambil terisak.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun “KAPOL” langsung di lokasi kejadian, api mulai terlihat dari belakang rumah, antara ruang dapur atau kamar.
Namun ia tak mengetahui sumber api karena saat kejadian, ia sedang melayat warganya yang meninggal dunia sementara suaminya Abudin sedang mengojek.
Hanya saja tetangga saat itu mengaku melihat api cepat membesar di belakang rumahnya dan sudah mencapai atap.
Karena rumahnya dibangun dengan material yang mudah terbakar seperti bilik bambu dan kayu, api dalam hitungan menit sudah melahap seluruh seisi bangunan.
Warga yang mengetahui kejadian itu, langsung beramai-ramai memadamkan api dengan air seadainya berharap segera padam.
Namun besarnya api mengalahkan upaya warga hingga akhirnya rumah beserta isinya tak terselamatkan.
Namun demikian, tak ada korban jiwa pada musibah tersebut.
“Sumber api gak tahu dari mana. Kalau dapur, saya sudah tak memasak di sana. Kalau memasak mah pakai tungku di gubuk sebelah yang masih utuh. Begitu pun obat nyamuk, sudah lama tak pakai itu. Apalagi puntung rokok kan di rumah sedang tidak ada siapa-siapa,” katanya menjawab pertanyaan “KAPOL”.
Kuat dugaan, api berasal dari hubungan pendek arus listrik di sekitar kamar meski kwh listrik alarmnya sudah menyala tanda pulsa tokennya hampir habis.
Ditanya ke depannya, untuk sementara waktu, ia dan suami menginap di rumah saudaranya yang tak jauh dari tempat kejadian.
Baik Entin maupun Abudin sangat berharap pemerintah segera memberikan bantuan untuk kembali membangun rumahnya yang sudah luluh lantak.
“Anu tersisa mah ieu we acuk anu nempel dina badan. Duh Gusti, mugia aya pitulung ngalangkungan pamarentah atanapi donatur kanggo ngabangun deui bumi abdi. Da pastina abdi alim teras-terasan ngendong di bumi wargi,” lirihnya sambil mengelus dada.
Sementara itu petugas Tagana Dinas Sosial Kab. Tasik yang datang ke lokasi menyampikan, bantuan dari Dinsos paling juga tanggap darut seperti bantuan terpal untuk berteduh sementara, tikar, selimut dan makanan alakadarnya.
Sedangkan pembangunan infrastruktur bakal digarap oleh dinas lain.
Di tempat sama, Kasi Kesra Pemdes Jayamukti Uli siap memfasilitasi permohonan bantuan pembangunan kembali rumah korban ke pihak terkait.
“Secepatnya kami membuat laporan ke dinas terkait dengan harapan ada bantuan pembangunan kembali rumah Pak Abudin dan Ibu Entin,” katanya. (KP-69)***
Foto | Asap bekas kebakaran rumah semi permanen pasangan gakin Abudin dan Ny Entin masih mengepul. Mereka sangat berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk membangun kembali rumahnya yang luluh lantak.