BUDAYA

Sakral, Tradisi Kliwonan Rutin Digelar Warga Desa Kertajaya

×

Sakral, Tradisi Kliwonan Rutin Digelar Warga Desa Kertajaya

Sebarkan artikel ini
Warga Desa Kertjaya di Indramayu, menggelar acara tradisi kliwonan. *

KAPOL.ID — Tradisi kliwonan merupakan sebuah upacara yang dilakukan setiap neptu Jumat Kliwon oleh masyarakat Desa Kertajaya Kecamatan Bongas Kabupaten Indramayu.

Warga disana percaya jika hari Jumat Kliwon tersebut di anggap sakral.

Sehingga, muncul nilai akulturasi antara nilai spritual itu sendiri dengan manusia dalam beragama.

Adanya akulturasi, kemungkinan disebabkan faktor hubungan timbal balik antara Islam dengan budaya lokal.

Budaya dan tradisi masyarakat Desa Kertajaya sudah ada sejak zaman nenek moyang. Islam memadukan budaya islam dengan budaya Jawa yang kemudian melahirkan kebudayaan baru tanpa meninggalkan budaya lama.

Salah satu kebudayaan masyarakat Desa Kertajaya adalah tradisi di malam Jumat Kliwon. Dan, agama Islam memadukan ritual yang berwujud doa-doa, ziarah kubur, pengadaan yasinan, bersih benda pusaka dan sebagainya.

Maka dari itu, dikarenakan ritual ini dilakukan pada malam Jumat Kliwon, maka disebut dengan Budaya Kliwonan.

Setelah mengetahui tentang tradisi kliwonan sebagai bentuk dari akulturasi budaya islam bahwa tradisi ini sampai sekarang masih dilakukan yang salahsatunya oleh Pemerintah Desa Kertajaya.

Kades Kertajaya, Warkani mengatakan Tradisi Kliwonan  merupakan tradisi malam Jumat Kliwon.

Tujuannya, untuk mengenang jasa leluhur dan nenek moyang yang telah membangun wilayah Desa Kertajaya.

“Tradisi Kliwonan sebagai tradisi turun temurun yang dilakukan dari dahulu hingga saat ini,” ucapnya, Jumat ( 7/6/2024).

Bagi masyarakat Kertajaya, malam Jumat Kliwon sangat dinanti dengan penuh kegembiraan.

Dalam Tradisi Kliwonan juga ada acara ngalap berkah, yakni dengan melakukan beberapa ritual.

Dan, ada juga yang memanjatkan doa semalam suntuk, diisi yasinan.

Diketahui, tradisi ini diadakan dengan maksud mengenang jasa leluhur dan nenek moyang  yang dianggap telah membangun daerah Kertajaya.

Seiring berjalannya waktu, Kliwonan banyak mengalami perubahan dari bentuk dan fungsi yang sesungguhnya.

Tradisi Kliwonan kini beralih fungsi menjadi sebuah perkumpulan dengan memanjatkan doa bersama.

Disamping ajang silaturahmi Pemdes Kertajaya sendiri tiada lain untuk pendekatan kepada warganya melalui doa dan aspirasi. (Uri Damuri)***