KAPOL.ID — Selain cabai, harga kedelai impor juga sama mahalnya. Para pedagang tahu dan tempe pun mengeluhkannya. Terutama mereka yang berjualan di pasar Singaparna.
Keluhan para pedagang tahu dan tempe karena ukuran yang mengecil. Lebih kecil dari ukuran biasanya.
“Sudah ada sepuluh hari mah, ukuran tahu dan tempe téh jadi kecil,” kata Sarif, salah seorang penjual tahu dan tempe di pasar Singaparna, Jumat (10/10/2023).
Mengecilnya ukuran tahun dan tempe tersebut, tambah Sarif, sering kali mengundang keluhan pembeli. Karena harganya tetap sama dengan biasanya.
“Memang dari pabriknya ukurannya sudah seperti itu, saya kan cuma penjual,” tambah Sarif.
Namun sekalipun demikian, menurut Sarif, hal tersebut tak terlalu berpengaruh terhadap penjualan. Dalam sehari tak kurang dari 30 bungkus tahu dan 40 batang tempe terjual.
Sedangkan mengenai alasan semakin mengecilnya ukuran tahu dan tempe tersebut, sebagai upaya untuk mensiasati tingginya harga bahan pokok yang berupa kacang kedelai.
“Kalau kata orang pabriknya mah, karena harga kacang kedelainya mahal. Makanya terpaksa ukuran tahu dan tempenya diperkecil,” lanjut Sarif.
Namun Sarif mengaku tak mengetahui pasti tentang kenaikan harga kacang kedelai tersebut.
“Saya tidak tau, berapa kacang kedelai naiknya, cuma katanya naik saja,” pungkas Sarif.
Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment
Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv
Portal Web : https://kapol.tv/
Portal Berita : https://kapol.id/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv