KAPOL.ID –
Pandemi covid-19 hampir menyentuh 2 tahun berdampak pada kesehatan dan ekonomi, termasuk di Kota Tasikmalaya.
Pengelola Panti Sosial Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Yayasan Mentari Hati di Tasikmalaya, Dadang Heryadi mengaku banyak telepon keluarga pasien.
“Sekarang penghuni panti 236 orang dengan gangguan jiwa. Biasanya di bawah 200 orang,” katanya, Minggu (26/9/2021).
Berdasarkan pengalaman, kata dia, mayoritas ODGJ erat kaitan dengan faktor ekonomi.
Akhir-akhir ini, memang banyak keluarga yang hendak menitipkan di pantinya karena kondisi kejiwaannya terganggu.
“Sehari bisa empat sampai enam telepon, kita tolak. Karena kita menerima yang memang terlantar, bukan yang memiliki keluarga,” ucapnya.
Ia mengatakan, selama pandemi juga ODGJ yang hendak masuk harus melewati proses screening oleh Puskesmas daerah asal.
Sehingga tidak menimbulkan penyebaran penyakit kepada warga panti yang lainnya.
“Selama ini Alhamdulillah yang ODGJ itu negatif (covid-19), karena mungkin kekebalan tubuhnya dan jaga jarak dengan masyarakat,” ujar Dadang berseloroh.
Di pantinya juga, kata dia, sudah menjalani vaksinasi. Meskipun baru 34 orang karena sisanya tidak memiliki kartu identitas.
“Karena mereka ini terlantar dan tidak ada kontak keluarga. Tidak hanya dari Tasik, ada Bandung, Sumedang, Cirebon, Banjar hingga Pangandaran,” katanya.***