BUDAYA

Siswa SDN 1 Cintakarya Geliatkan Seni Budaya, Ikuti Lomba Membatik

×

Siswa SDN 1 Cintakarya Geliatkan Seni Budaya, Ikuti Lomba Membatik

Sebarkan artikel ini
Sejumlah siswa-siswi SDN 1 Cintakarya tampak serius mengikuti perlombaan membatik yang dilaksanakan pihak sekolah, Kamis (25/8/2022).

KAPOL.ID – Sebelum dikenal dengan nama kota Dodol, dahulu Kabupaten Garut dikenal juga dengan hasil karya seni batiknya yang disebut batik garutan.

Bahkan, sebelum ramainya sejumlah barang elektronik dan kendaraan bermotor yang menjadi barang mewah untuk menghiasi rumah-rumah keluarga, pada jamannya, samping lereng batik garutan merupakan barang mahal yang juga masih jarang dimiliki sejumlah masyarakat di Garut.

Pantas, kalau masanya dulu, selain aneka perhiasan emas, samping lereng garutan yang harganya terbilang mahal pun bisa dijadikan jaminan masyarakat untuk meminjam uang ke pegadaian.

Batik garutan yang dikerjakan melalui goresan buah tangan manusia memang sejak dahulu dikenal mahal harganya dibanding dengan batik-batik dari sejumlah kota lainnya.

Karena, cara pengerjaannya yang cukup lama dan memiliki kwalitas tinggi.

Itu alasannya, hingga saat ini masih banyak penghrajin batik di Kota Garut.

Karena pada setiap minggunya masih banyak wisatawan yang datang untuk memburunya sebagai olah-oleh, selain jaket kulit dan dodol Garut.

Kain batik berkwalitas tinggi memang tidak bisa dikerjakan oleh sembarang orang, karena butuh keuletan dan keahlian yang harus terlebih dahulu dipelajarinya.

Untuk memperkenalkan cara pembuatan batik, sekaligus memberikan pelajaran bagi anak usia dini, SDN 1 Cintakarya Kecamatan Samarang Kabupaten Garut mencoba menggelar lomba pengembangan kreativitas dan bakat siswa-siswinya, yang salah satunya dengan membatik.

Para pelajar yang terdiri dari pria dan wanita pun terlihat begitu antusias saat tangannya menggoreskan canting berisi tinta ke sebuah kain yang menjadi media berkreasi.

Lina, salah seorang guru di sekolah tersebut menuturkan, kegiatan lomba membatik digelar dalam rangka peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI sekaligus bertujuan untuk memperkenalkan seni budaya Garut serta menggali potensi atau kemampuan bakat juga kreativitas para siswa dan siswi dari sekolah tersebut.

Alasannya lanjut Lina, karena ia menilai bahwa seni membatik merupakan suatu hal yang masih sangat langka.

Sehingga, dibutuhkan regenerasi penerus dengan perhatian yang luar biasa dari semua pihak.

“Maka sesuai kurikulum merdeka, selanjutnya kami akan lebih mengarahkan para siswa-siswi sesuai bakat dan minatnya. Apalagi membatik, kami akan mengarahkan dan memberikan ruang juga waktu yang khusus supaya para siswa bisa berkreasi,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan tujuan lain dilaksanakannya perlombaan ini yaitu untuk mencetak generasi yang berjiwa dan berkarakter Pancasila.

Demikian halnya lanjut ia, bahwa pengenalan budaya Sunda perlu dimulai sejak dini agar nantinya bisa menjadi karakter yang kuat.

Selain membatik, dalam kegiatan itu pun digelar pula aneka lomba lainnya seperti lomba menyanyi lagu nasional solo dan kawih sunda, ngawih pupuh, baca puisi, pidato, baca teks proklamasi dengan intonasi Presiden RI ke-1, lomba azan, tilawah, menggambar dan mewarnai, serta lomba baca tulis menghitung.

Sesuai rencana tambah Lina, kegiatan loba ini akan dilaksanakan selama tiga hari dari mulai tanggal 25 hingga 27 Agustus 2022. ***