KAPOL.ID – SMAN 16 Kota Bandung, menggelar kegiatan “Sixteen Education Fair” atau pameran pendidikan dengan tema “Explore Your Passion Choose Your Dream”. Dilaksanakan selama dua hari, Rabu dan Kamis tanggal 21-22 Januari 2025, di sekolah yang berada di Jalan Mekarsari No 81, Kelurahan Babakan Sari, Kecamatan Kiaracondong.
Tujuannya untuk memberikan motivasi dan wawasan dengan menghadirkan alumni SMAN 16 yang diterima di berbagai perguruan tinggi top seperti ITB, IPB, dan lainnya. Termasuk pengalaman dari alumni yang sudah sukses berkarir, di antaranya di Pertamina.
Sedangkan untuk konsepnya pada hari pertama perguruan tinggi yang turut serta memberikan berbagai informasi ke kelas-kelas. Kemudian pada hari kedua berpameran untuk memberikan informasi lebih jelas lagi kepada siswa kelas XII.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) Cadisdik Wilayah VII, Andre Ahmad Prakarsa, yang hadir langsung, memuji pelaksanaan Edu Fair SMAN 16. Pasalnya kegiatan ini bisa menjadi referensi bagi siswa SMAN 16 yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
“Jangan sampai mereka kebingungan memilih universitas dan jurusan yang sesuai dengan passion dan keahlian mereka selama ini,” kata Andre, di SMAN 16 Kota Bandung, Rabu (21/1/2025).
Tentunya hal tersebut telah melalui bimbingan Guru Bimbingan Konseling (BK). Lanjutnya pihak sekolah juga harus terus mendampingi dan mengarahkan mereka agar tepat saat memilih jurusan di perguruan tinggi.
Sedangkan bagi siswa dari keluarga ekonomi kurang mampu, bisa dicarikan solusi agar bisa berkuliah, dengan memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa, baik dari pemerintah, dinas pendidikan, maupun pihak swasta.
Di samping itu, para siswa juga harus aktif dan berinisiatif dalam mencari beasiswa yang ditawarkan oleh perguruan tinggi negeri maupun swasta. Tidak terkecuali beasiswa kuliah di mancanegara.
Oleh sebab Andre, menegaskan agar Guru BK terus memberikan pendampingan secara optimal.
Sedangkan Kepala SMAN 16 Kota Bandung, Eha Julaeha menjelaskan bahwa kegiatan edu fair di bawah kepemimpinannya, sudah dilangsungkan selama tiga tahun berturut-turut, yang diikuti oleh berbagai perguruan tinggi swasta maupun negeri.
Masih dari keterangan Eha, bahwa kegiatan ini digagas oleh tim panitia SMAN 16, agar siswa bisa memiliki usaha dan mimpi yang setinggi-tingginya dalam meraih mimpi, sesuai dengan kemampuan para siswa.
“Pameran pendidikan kali ini selain memotivasi anak-anak lebih giat belajar, juga memberikan wawasan luas bagaimana proses memperoleh perguruan tinggi, proses berjuang di SMA, dan bagaimana mencapai peluang-peluang setelah lulus,” kata Eha.
“Alhamdulillah, banyak alumni yang mau bekerjasama dan mau turun gunung memberikan arahan, motivasi dan pengalaman penting untuk dibagikan kepada mereka, untuk menjadi teladan bagi mereka (siswa kelas XII). Para alumni dengan sukarela datang ke sini,” kata Eha.
Saat ditanya tentang target khusus lulusan tahun ini, Eha berkeinginan agar semua bisa melanjutkan ke perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Senada dengan Andre, terkait biaya kuliah, kata Eha, para siswa bisa memanfaatkan beasiswa yang ditawarkan, di antaranya melalui capaian prestasi yang dimiliki siswa. “Yang paling penting ada kemauan dulu dan diwujudkan dengan kerja keras. Jadi jangan hanya keinginan saja tetapi harus merealisasikan keinginan itu menjadi nyata dan diperjuangkan oleh mereka. Tidak perlu takut memilih perguruan tinggi mana pun, karena di situ ada kesempatan,” kata Eha.
Tidak kalah penting, para siswa harus menyadari potensi dirinya masing-masing, saat memilih jurusan di perguruan tinggi jangan dipaksa dan terpaksa.
Selain Edu Fair, pihaknya juga telah melakukan berbagai terobosan yakni adanya kurikulum Adiguna yang berdampingan dengan pelaksanaan kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi (double track).
“Kami membagi dua slot. Pertama yang memilih ke perguruan tinggi diberikan pengetahuan dan keterampilannya. Kedua ada 108 siswa yang tidak akan melanjutkan ke perguruan tinggi, disiapkan keterampilannya. Ini juga untuk menyongsong era bonus demografi jangan sampai ada pengangguran-pengangguran. Mereka harus memiliki kemampuan atau kekuatan yang bisa menopang hidup dirinya sendiri melalui program vokasi,” kata Eha.
Masih dikatakan Eha, untuk itu SMAN 16 Kota Bandung telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak perguruan tinggi maupun pihak swasta lainnya, di antaranya LPK LOEN.
Dari penjelasan Eha, respon masyarakat pun luar biasa, dan program ini ditangkap juga oleh satu lembaga prestasi nasional yang menawarkan kepada siswa SMAN 16, untuk mengikuti ajang kompetisi kewirausahaan Student Company (SC ). Tim SC SMAN 16 Kota Bandung membuat produk dari daur ulang ampas kopi, yang kemudian menjadi sabun, lulur dan lainnya. Apabila menjadi juara di tingkat regional dan nasional, akan mewakili Indonesia di ajang serupa ke luar negeri.
Salah satu alumni yang hadir menjadi narasumber, Fauzan Maulana, alumni tahun 2023, dan kini tercatat sebagai mahasiswa IPB University. Saat masuk dia melalui jalur Ketua OSIS.
Dia menjelaskan saat dia bisa diterima di jurusan Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, IPB University. Menurutnya harus mencari banyak informasi terkait perguruan tinggi yang sesuai dengan minat dan kemauan. Lalu dikonsolidasikan dengan Guru BK.
“Kalau sudah mendapatkan informasi tersebut, teman-teman tinggal menentukan arahnya mau ke mana. Termasuk jenjang karir ke depannya mau bagaimana. Kalau sudah bulat tekadnya baru memilih jurusan dan universitas (perguruan tinggi) yang kita inginkan,” kata Ozan akrab disapa, yang merupakan Ketua Angkatan jurusan SKPM 2023.
Dia pun menceritakan mengenai perkuliahan di IPB University. Yakni sistem perkuliahan di IPB University saat tahun pertama tingkat persiapan bersama (TPB), dengan mata kuliah umum seperti di SMA, yakni mata kuliah fisika, kimia dan lainnya.
Di samping itu diajarkan juga cara-cara berkomunikasi, berinteraksi dengan masyarakat, terutama konteks pengembangan masyarakat.
Ozan pun berpesan, bagi siswa SMAN 16 Kota Bandung yang akan masuk ke perguruan tinggi, harus memiliki keyakinan dan kegigihan untuk mencapainya.
“Tidak lupa berdoa dan meminta ridho orangtua. Intinya jangan memikirkan hasilnya nanti, tetapi kunci utamanya menjalani prosesnya,” pungkas Ozan. ***