KAPOL.ID – Empat pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung telah tiba saatnya kini di puncak pertarungan, pelaksanaan pemungutan suara Rabu, 27 November 2024 esok.
Mereka telah menjalani tahapan demi tahapan mulai dari sosialisasi, kampanye setelah sebelumnya resmi ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung.
Seabreg permasalahan Kota Bandung akan ditangani pemimpin terpilih.
Dalam sosialisasi dan kampanyenya para pasangan calon berjanji akan membuat Kota Bandung menjadi lebih baik, mulai dari menata kota, mensejahterakan warganya, mengatasi kemacetan, pengadaan air bersih, pemberantasan rentenir, pendidikan, pelayanan kesehatan, dan lain sebagainya.
Lembaga Pemantau Demokrasi (LDP) melakukan survei kepada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, terbaik.
Hasil survei LDP menyimpulkan, persepsi kepercayaan masyarakat terhadap calon Wali Kota Bandung terbaik jatuh kepada pasangan calon nomor urut 1, Dandan Riza Wardana-Arif Wijaya dengan persentase 31%.
Pada posisi kedua, ditempati pasangan Haru-Dani dengan persentase 25%. Selanjutnya, posisi berikutnya ditempati oleh pasangan Farhan-Erwin dengan persentase 22%.
Dan paling buntut, pasangan Arfi-Yena dengan 13%. Sementara sisanya tidak memilih.
Survei dilakukan periode akhir bulan Oktober menggunakan metode multistage random sampling dengan 400 responden dari berbagai kalangan dengan sampling eror 0,3 persen.
Analis LDP Muhammad Ganjar mengatakan, indikator survei berdasarkan persepsi masyarakat mengacu pada, antara lain: menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik good goovernance (izin, pelayanan, dll): menciptakan peuang kerja dan menciptakan kewirausahaan; kecepatan merangkul aspirasi masyarakat; menciptakan suasana agamis di Kota Bandung; kemudian originalitas ide dan gagasan.
” Alasannya masyarakat itu memilih Dandan -Arieg mayoritas alasannya karena gagasan dan ide yang inovatif dan originalitas,” kata Ganjar, Selasa, 19 November 2024.
Pengamat Politik Universitas Swadaya Gunung Djati, Rahmayanti mengatakan survei terkait Wali Kota terbaik, sama hal-nya dengan survei elektabilitas.
Artinya, siapa yang teratas berpeluang memenangkan pertarungan demokrasi. ***