BIROKRASI

TB Hasanuddin Dorong BUMINP Produksi Alutsista Mandiri, Hentikan Pembelian Alutsista Bekas

×

TB Hasanuddin Dorong BUMINP Produksi Alutsista Mandiri, Hentikan Pembelian Alutsista Bekas

Sebarkan artikel ini
TB Hasanuddin

KAPOL.ID – Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (p) TB Hasanuddin angkat bicara soal pernyataan Presiden Joko Widodo terkait pembelian Alat Utama Sistem Senjata (alutsista).

Jokowi meminta agar harus ada skala prioritas sebelum membeli alutsisa.

“Saya setuju dengan pernyataan Presiden Jokowi. Pengadaan alut sista itu harus mempertimbangkan banyak hal,” kata dia TB Hasanuddin saat dikonfirmasi awak media, Kamis (6/10).

Terutama tentang hakekat ancaman dan kemampuan  keuangan Negara.

TB Hasanuddin mengungkapkan bahwa pengadaan alutsista wajib melibatkan Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP ) dalam negeri.

Ia menegaskan setiap rupiah uang rakyat yang digunakan untuk membeli alutsista itu harus menjadi investasi negeri ini dan dipertanggung jawabkan kepada rakyat.

“Sia-sia saja kita membeli alutsista tua /bekas pakai. Karena disamping perawatannya mahal, usia pakainya juga pendek dan tak ada nilai investasi untuk jangka panjang buat negeri ini,” ucapnya.

Hasanuddin menyarankan agar seluruh rencana pembelian alut sista bekas dihentikan dan segera tingkatkan kemampuan BUMNIP agar mampu  memproduksi  alutsista secara mandiri.

“Saya yakin kita pasti bisa memproduksi  alutsista secara mandiri, tak perlu membeli alutsista bekas dari luar negeri,” kata politisi PDI Perjuangan ini.

Sebelumnya saat memberikan sambutan dalam acara HUT ke-78 TNI yang digelar di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Kamis (5/10), Presiden Joko Widodo meminta agar belanja alutsista dilakukan dengan bijak karena menyangkut kekuatan anggaran yang dimiliki oleh Indonesia.

“Untuk urusan alutsista, memang modernisasi alutsista sangat diperlukan, tapi keuangan negara, anggaran negara, APBN kita sangat terbatass. Kebutuhan kesejahteraan rakyat sangatlah besar. Sehingga belanja alutsista harus dilakukan dengan bijak, baik besarannya maupun peruntukannya,” ujar Jokowi. ***