KAPOL.ID –
Tren pasien covid-19 di RS Kota Tasik pascalebaran meningkat. Saat ini tingkat keterisian ruang isolasi di beberapa fasilitas mencapai 75 persen dari kapasitas.
“Pasien positif Covid-19 dari luar daerah seperti Kab. Tasik, Ciamis dan Kota Banjar bahkan Pangandaran.”
“Makanya data keterisian ruang pasien bertambah dari biasanya di bawah 70 persen,” ujar Sekretaris Daerah Kota Tasik, Ivan Dicksan, Selasa (15/6/2021).
Saat ini pasien tersebut tersebar di beberapa fasilitas milik pemerintah dan RS swasta.
Ivan mejelaskan, kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya tidak ada lonjakan dan masih di angka 300-an kasus.
Mobilitas masyarakat masih berjalan dan tak banyak pembatasan berarti selama menjalankan protokol kesehatan.
“Jangan sampai lengah, daerah wisata seperti Bandung Raya dan Garut serta Ciamis sedang ada lonjakan kasus,” katanya.
Kabid P2P Dinkes Kota Tasikmalaya, dr. Asep Hendra mengatakan, 10 persen dari pasien aktif terkonfirmasi positif merupakan asal luar Kota Tasikmalaya.
“Memang tren sedang naik seluruh daerah. Saat ini di-30-an pasien. Makanya tingkat keterisian juga ikut meningkat.”
“Undang-undang menyebutkan rumah sakit tidak boleh menolak pasien. Ini menjadi kewajiban meskipun data di kita ikut naik,” katanya.
Data per Selasa (15/6/2021), Pemerintah Kota Tasikmalaya kasus aktif covid-19 mencapai 394. Terdapat penambahan 59 orang, sembuh 16 orang dan 1 orang meninggal dunia. ***