KAPOL.ID –
Berbicara Borobudur di Kabupaten Magelang Jawa Tengah, pasti mengingat Candi Borobudur yang legendaris. Namun ternyata di Kecamatan Borobudur menyimpan sejumlah potensi wisata yang tak kalah menarik.
Kemasan tur VW Safari warna-warni akhir-akhir ini tengah naik daun di kalangan wisatawan. Pengalaman menaiki mobil klasik tersebut sekaligus melengkapi perjalanan wisata.
Iring-iringan kendaraan melintasi jalan menuju akses Candi Borobudur sejak gapura selamat datang. Kemudian menyusuri jalan desa mengunjungi para pelaku UMKM di wilayah tersebut.
Pantauan KAPOL.ID, mobil pabrikan Jerman tersebut masuk ke jalan-jalan pedesaan yang umumnya dalam kondisi baik. Tak kurang dua Desa yang dilintasi. Seperti Desa Wanurejo serta Tuksongo.
Keberadaan para pelaku UMKM tersebut relatif jauh dari akses jalan besar. Bahkan terselip diantara pemukiman warga.
“Hari ini ada beberapa UMKM yang kita kunjungi. Pertama Pawon Luwak, home industri batik lalu penangkaran lebah.”
“Tur seperti ini memang sedang ramai digandrungi wisatawan dari berbagai daerah,” jelas Ai Sari, pemimpin tur, tengah pekan lalu.
Saat perjalanan, wisatawan disuguhkan dengan pemandangan bukit Menoreh dan bagian samping Candi Borobudur. Juga melintasi persawahan, perkampungan serta kebun pepaya California milik warga. Nampak pula sejumlah unit usaha milik BUMDes setempat.
“Ada beberapa desa yang kita lewati, kalau tadi itu Desa Wanurejo. Sekarang ke wilayah Desa Tuksongo,” kata salah seorang pengemudi tur VW safari, Indra.
Ia mengatakan, setidaknya lebih dari 100 unit VW safari yang beroperasi melayani wisatawan dengan warna-warni kendaraan.
“Kalau yang saya gunakan ini ada yang punya-nya, hitungannya per trip,” kata Indra yang mengandalkan pendapatan dari tur VW Safari.
Informasi yang dihimpun KAPOL.ID, paket berkeliling VW Safari dibanderol mulai dari Rp 400 ribu hingga Rp 1 juta rupiah.
Wisata edukatif
Ai Sari mengatakan, selain merasakan sensasi mengelilingi desa wisata, para pelaku UMKM ini mengedepankan wisata edukatif.
Semisal Pawon Luwak yang memberikan pengalaman melihat proses produksi kopi luwak hingga bisa dikonsumsi. Kemudian proses membatik hingga menjadi produk siap jual.
“Jadi tidak hanya berkunjung, ada pengalaman menarik bagi wisatawan. Karena dapat melihat langsung proses produksinya,” ucapnya.
Di titik terakhir, wisatawan mendapat kesempatan mengunjungi peternakan lebah hingga penjualan berbagai varian madu.
“Satu botol ini dihargai Rp 130-140 ribu, ada yang bee polen, madu murni khas lainnya dengan berbagai varian rasa,” ujar pelaku UMKM madu.
Di akhir perjalanan, para wisatawan mendapat kesempatan berfoto di Lapangan Desa berlatar Bukit Menoreh.***
