BIROKRASI

Viralkan Pembangunan yang Asal-asalan di Kabupaten Tasikmalaya

×

Viralkan Pembangunan yang Asal-asalan di Kabupaten Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini
Pembangunan
Viralkan pembangunan yang asal-asalan melalui media sosial. (Foto: kapol.id/Amin R. Iskandar)

KAPOL.ID — Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sedang melangsungkan pembangunan jalan. Ada tiga ruas jalan yang kini tersentuh perbaikan.

Ketiga ruas jalan tersebut antara lain ruas jalan Cisempur-Budiwangi, Kecamatan Cibalong; Warung Legok-Cikeusal dan Pasirgintung-Lengkongbarang. Sumber dananya dari DAK dan Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat.

Plh. Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin belakangan melakukan peninjauan proses pengerjaan pembangunan jalan tersebut. Politikus PPP tersebut juga memberi beberapa catatan.

“Kalau melihat progres, grafiknya sudah positif. Tetapi belum bisa memastikan sesuai dengan harapan atau tidak, karena rata-rata progresnya baru sekitar tujuh sampai sembilan persen,” terang Cecep.

Menyimpulkan hasil pekerjaan, kata Cecep, memang harus dari presentase pekerjaan. Tetapi soal kualitas tembok penahan tanah (TPT) dapat terlihat dari kualitas adukan.

Sekalipun demikian, Cecep menekankan agar proses pembangunan berjalan lancar dengan kualitas baik. Misalnya terkait pembangunan ruas jalan Pasirgintung-Lengkongbarang.

Di sana, pada ujung pembangunan jalan ada jembatan. Sementara pembangunan jalannya sendiri menggunakan model pembangunan rijid atau menggunakan cor.

“Karena sistem cor, itu pasti ada masanya menunggu untuk kering. Tidak bisa pada masa masih basah orang melewat. Maka saya pesankan jangan sampai pembangunan jembatan terkendala karena menunggu kondisi jalan kering,” lanjut Cecep.

Atas dasar itu, secara teknis kontraktor Cecep dorong agar meletakkan seluruh material di dekat jembatan. Dengan demikian pembangunan jembatan dapat terus berlangsung tanpa harus menunggu kondisi jalan mengering.

Sementara di tempat lain seperti di Warunglegok, Cecep mengaku mendapat kiriman video dari Babinsa setempat. Pada video tersebut tampak pengerjaan TPT yang asal-asalan. Karena itu, ia pun sangat berterima kasih.

Tidak sampai di sana, Cecep juga mendorong semua masyarakat menjadi pengawas pembangunan. Caranya, jika ada yang terkesan asal-asalan, rekam menggunakan video, lalu viralkan.

“Hari ini ada video. Tayangkan di YouTube, di TikTok, di FB. Karena apa? Supaya kita semua menjadi pengawas, supaya produk yang dibangun oleh pemerintah semuanya bagus. Saya terus terang tidak suka dengan TGR (tuntutan ganti rugi, Red.),” tambah Cecep.

Maksudnya, sekalipun di kemudian hari ada pemeriksaan, kemudian terbukti kurang volume, kontraktor bisa saja mengembalikan dana ke kas negara. Tetapi Cecep menegaskan bahwa pemerintah tidak butuh pengembalian, melainkan butuh kualitas pembangunan yang bagus.

“Makanya saya kasih catatan ke Barjas, jangan ngasih pekerjaan ke yang tidak memiliki kualifikasi baik atau punya catatan buruk. Mungkin secara administrasi memenuhi syarat, tetapi pada pelaksanaan projek yang lalu TGR pada pelaksanaannya besar atau asal-asalan. Karena itu, ini harus menjadi pertimbangan pada saat memastikan siapa pemenang lelang,” Cecep menandaskan.

Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment

Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv

Portal Web : https://kapol.tv/
Portal Berita : https://kapol.id/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv