KANAL

Yadi Supriyadi Bertekad Kembalikan Kejayaan Tarum

×

Yadi Supriyadi Bertekad Kembalikan Kejayaan Tarum

Sebarkan artikel ini

BANJAR, (KAPOL).– Wikipedia menulis Tarum ( Sunda=red), sejenis nila, atau indigo (Indigofera), masuk golongan suku polong-polongan (Fabaceae).

Tarum merupakan tumbuhan penghasil warna biru alami. Orang Jawa menyebutnya sebagai tom.

Penggunaan zat pewarna pakaian ini terutama dilakukan dalam pembuatan batik atau tenun ikat tradisional dari Nusantara.

Zat pewarna indigo, sebagai produk dari tumbuhan ini, juga merupakan komoditas dagang yang penting.

Tarum digunakan untuk berbagai jenis tumbuhan penghasil warna biru, kebanyakan dari marga Indigofera. Tarum yang sejati adalah I. tinctoria.

Warna biru indigo diperoleh dari rendaman daun (dalam jumlah banyak). Akar tarum atau tarum areuy yang juga sering dipakai orang adalah Marsdenia tinctoria.

Warna biru dihasilkan dari perendaman daun selama semalam. Setelah semalam akan terbentuk lapisan di atas yang berwarna hijau atau biru.

Cairan ini lalu direbus, lalu dijemur hingga kering. Tumbuhan ini sangat baik karena menyuburkan tanah dan dapat menahan erosi.

Yadi Supriyadi warga Kota Banjar bisa jadi salah satu pencinta Tarum yang tekun mengembangkan budidaya Tarum, sejak 2015, dia dengan komunitas yang tergabung dalam komunitas pencinta Tarum (Taram), mencoba dan berupaya membuat pembibitan dengan cara stek.

“Menanam Tarum tidak memerlukan perlakuan khusus, yang penting jangan kekurangan air,” jelas Yadi sat ditemui KAPOL di tempat pembibitan yang dikelola sendiri di Cibodas, Jelat Kota Banjar.

Dijelaskan Yadi, bergelut dengan pohon Tarum awalnya ada temannya dari Cimahi Taufik Gelar Kusumawardhana. Dia kata Yadi, saat itu memberikan benih pohon Tarum dari Majalaya satu pohon.

“Alhamdulillah dari satu pohon benih yang dihadiahkan teman hinggi sekarang sudah ribuan benih tersebar tak hanya di Banjar,” imbuhnya bangga.

Dia mengaku kendati awalnya banyak yang mencibir, karena Tarum dianggap pohon tidak memiliki niley ekonomi, namun dia tak bergeming tetap telaten mengembangkan benih Tarum, hasil dari kerja kerasnya, kini bisa menghasilkan uang jutaan rupiah.

“Uang bukanlah tujuan yang utama tapi dengan tekad yang kuat akan berupaya sekuat tenaga mengembalikan kejayaan Tarum, terutama di Banjar,” tekad pria yang lahir di Subang ini optimis.

Banyak orang yang tidak tahu pungkas Yadi manfaat dan nilai ekonomi yang ada didalam pohon Tarum, selain mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi, pohon Tarum juga dikenal sebagai pohon konservasi dan banyak kegunaannya yang lain, seperti untuk perwarna kain.

“Dulu Belanda dengan VOC-nya mengembangkan pohon Tarum di Nusantara, bahkan sampai membawa Tarum dari benih biji dari India untuk ditanam di Indonesia, sementara Tarum areuy sudah ada di Nusantara sebelum Belanda itu sendiri datang menjajah di Indonesia, sedangkan hasilnya yang sangat banyak itu dinikmati VOC dan Negara Belanda,” pungkasnya. (Agung Ilham Setiadi)***

Support KAPOL with subscribe, like, share and comment

Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv

Portal Web : https://kapol.tv/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv
Instagram : https://www.instagram.com/kapol_id
Portal Inside : https://kapol.id/