KAPOL.ID — Permintaan akan pangan sering kali meningkat menjelang bahkan hingga akhir Ramadan. Fenomena tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk memastikan persediaannya tetap aman.
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sudah memastikan akan terhindar dari kelangkaan pangan; baik menjelang, selama, maupun setelah Ramadan. Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto mengaku pihaknya memaksimalkan peran Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) serta Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan.
“Insya Allah akan cukup. Berdasarkan laporan dari DPKPP dan Indag, persediaan pangan aman sampai akhir Ramadan. Kami juga terus memantau ketersediaan pangan,” terang Ade.
Sekalipun demikian, untuk harganya sendiri Ade mengakui memang ada kenaikan. Tetapi masih terkendali karena kenaikannya masih di bawah harga eceran tertinggi (HET). Ade pun berharap supaya kenaikan harga pangan tidak melonjak cukup tinggi.
“Karena itu kami melakukan beberapa upaya penetrasi. Misalnya Indag rutin melakukan operasi pasar. Kemudian DPKPP mengupayakan lumbung pangan di pedesaan. Contohnya di Desa Salebu, Kecamatan Salawu. Di sana ada harga pangan Rp 14 ribu. Masyarakat menjual antarmasyarakat itu menjadi Rp 12 ribu. Artinya, lumbung pangan menjadi solusi atas ketersediaan pangan dan juga stabilitas harga,” Ade menandaskan.
Di pihak lain, Kepala DPKPP Kabupaten Tasikmalaya; Nuraedidin mengemukakan bahwa dari segi produktivitas, pangan di wilayahnya tidak mengkhawatirkan. Gabah kering mengalami surplus. Begitu juga dengan persediaan ayam pedaging, telur dan kebutuhan pangan lainnya aman.
“Hampir semua varietas secara umum kondisinya aman. Paling kalaupun ada permasalahan hanya pada varietas kacang kedelai. Namun itu tidak terlalu mempengaruhi persediaan pangan secara umum,” ujar Nuraedidin.
Sementara Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan, Iwan Ridwan mengatakan bahwa untuk persediaan kedelai memang sulit mengendalikannya. Karena di Kabupaten Tasikmalaya sendiri tidak begitu banyak yang menanam kedelai.
“Kalau kedelai, itu bisa kami maklumi. Karena Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya tidak bisa mengendalikannya. Kedelai itu kan didatangkan dari daerah lain. Jadi, dari segi produktivitas, kami tidak punya kendali,” kata Iwan.
Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment
Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv
Portal Web : https://kapol.tv/
Portal Berita : https://kapol.id/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv