KANAL

KOPRI PMII STIT NU Al-Farabi Pangandaran Refleksikan Harlah ke-57: Menyatukan Persepsi dan Tumbuhkan Semangat Berorganisasi

×

KOPRI PMII STIT NU Al-Farabi Pangandaran Refleksikan Harlah ke-57: Menyatukan Persepsi dan Tumbuhkan Semangat Berorganisasi

Sebarkan artikel ini
KOPRI PMII STIT NU Al-Farabi Pangandaran Refleksikan Harlah ke-57: Menyatukan Persepsi dan Tumbuhkan Semangat Berorganisasi. Foto: Kontributor

KAPOL.ID – Pengurus Komisariat Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Putri (KOPRI) PMII STIT NU Al-Farabi Pangandaran menggelar Refleksi Hari Lahir (Harlah) ke-57 dengan tema “Menyatukan Persepsi, Tumbuhkan Semangat Berorganisasi” pada Minggu, 22 Desember 2024, bertempat di Sekretariat PK PMII STIT NU Al-Farabi Pangandaran.

Kegiatan refleksi harlah ini dihadiri oleh Ketua PK PMII STIT NU Al-Farabi, Predi Supriadi, serta para demisioner KOPRI, di antaranya Sahabati Rena Nuraeni, S.Pd. dan Sahabati Hilfa Ilham Maulida, S.Pd.I., M.Pd., yang sekaligus menjadi narasumber dalam acara tersebut.

Ketua KOPRI PMII STIT NU Al-Farabi Pangandaran, Nova Merisa, menjelaskan bahwa tema yang diangkat bertujuan agar kader dan anggota KOPRI STIT NU Al-Farabi Pangandaran dapat merefleksikan diri serta menyatukan pemikiran demi menciptakan KOPRI yang progresif dan berkembang.

“Kami ucapkan terima kasih kepada narasumber sekaligus senior kita semua yang telah menyampaikan arahan dan motivasi agar kader serta anggota dapat kompak dan progresif dalam menyelenggarakan kegiatan yang mendukung pengembangan potensi serta kreativitas kader,” ujarnya.

Nova Merisa juga berharap kader dan anggota mampu mengembangkan potensinya melalui KOPRI. “KOPRI akan selalu siap membantu mewujudkan keinginan kader dan anggota, sehingga dapat melahirkan kader yang berkembang. Hal ini tentu akan berdampak positif pada kemajuan organisasi,” tambahnya.

Ia menekankan bahwa selain dorongan dari kesadaran diri, loyalitas dan semangat berorganisasi juga dipengaruhi oleh kenyamanan dalam organisasi. Salah satu cara menciptakan kenyamanan tersebut adalah melalui komunikasi yang baik antara pengurus, kader, dan anggota. “Dengan komunikasi yang baik, akan terjalin hubungan emosional yang positif, sehingga memudahkan terciptanya kesepahaman dalam berorganisasi,” pungkasnya.***