Selasa, 20 Agustus 2019, siang itu tampak langit di sekitar Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kidul, dihiasi ribuan bendera merah putih yang beterbangan.
Hal itu, menjadi tontonan yang cukup unik bukan hanya bagi warga sekitar Desa Rancabango saja, yang juga bagi warga di daerah lainnya di seputaran perkotaan Garut.
Ribuan bendera tersebut, bertebaran di langit kawasan Rancabango dibawa para atlet paralayang dan gantole yang menjadi peserta Kejuaraan Gantole Kapolda Jabar Cup II yang berlangsung pada 20-22 Agustus 2019.
Kegiatan itu, sekaligus juga dalam rangka memeriahkan peringatan HUT ke-74 RI.
“Memang ukuran bendera yang kita kibarkan dalam kegiatan ini didominasi oleh yang berukuran kecil dan yang besar paling ukurannya hanya 0,5×1 meter. Nmaun jumlahnya cukup banyak yakni mencapai ribuan,” tutur Kasat Lantas Polres Garut, AKP Rizky Adi Saputro saat ditemui di sela pembukaan Kejuaraan Gantole Kapolda Jabar Cup II di Bukit Parama Satwika, Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kidul, Selasa (20/8/2019).
Diakui Rizky, pihaknya mengaku bangga dengan kegiatan pengibaran ribuan bendera merah putih di acara yang diselenggarakan untuk kedua kalinya tersebut.
Apalagi kegiatan itu, telah memecahkan rekor dunia dalam hal pengibaran bendera terbanyak.
Dikatakannya, untuk tahun ini yang dilombakan hanyalah untuk olah raga gantole sedangkan untuk paralayang dilaksanakan hanya sebatas hiburan.
Kegiatan ini diikuti oleh 107 atlet gantole dari berbagai daerah di Indonesia yang di antaranya sudah menjadi atlet nasional.
“Para peserta memulai penerbangannya dari Bukit Parama Satwika yang ada di kawasan Gunung Putri dengan ketinggian 1.450 meter mdpl (di atas permukaan laut). Untuk titik pendaratan untuk gantole berada di lapangan Rancabango, sedangkan paralayang mendarat di kawasan wisata domba,” katanya.
Kegiatan itu, tutur Rizky, diselenggarakan Polres Garut atas inisiatif langsung Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna untuk memfasilitasi para atlet dan pecinta olahraga paralayang dan gantole yang saat ini begitu banyak digemari.
Selain itu, diharapkan pula bisa lebih mendongkrak sektor pariwisata di Garut melalui kegiatan olah raga.
Saat membuka secara resmi kegiatan tersebut, Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudy Sufahriadi menyampaikan apresiasinya terhadap kapolres Garut dan jajarannya yang telah menginisiasi terselenggaranya kgiatan itu.
Terlebih lagi, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pengibaran bendera terbanyak yang telah memecahkan rekor dunia.
“Luar biasa, saya sangat mengapresiasi Kapolres Garut dan jajaranya yang telah menginisiasi kegiatan ini. Apalagi di acara ini juga ada kegiatan pengibaran bendera merah putih dengan jumlah yag begitu banyak sehingga memecahkan rekor dunia,” ucap Rudy.
Kegiatan itu, mendapat apresiasi dari para peserta yang mengaku merasa terwadahi dalam menyalurkan hobinya.
Mereka berharap, kegiatan seperti ini rutin diselenggarakan agar bisa lebih meningkatkan kemampuan para atlet olah raga paralayang dan gantole, khusunya di Garut danumumnya di Indonesia.
“Tentu sangat senang karena hobi kita bisa tersalurkan dengan adanya event seperti yang digelar jajaran Kepolisian di Garut ini. Banyak sekali manfaatnya selain untuk mewadahi para penyuka paralayang dan gantole, juga bisa meningkatkan kemampuan para atlet dua olah raga yang saat ini cukup banyak digandrungi di Indonesia ini,” tutur salah satu peserta paralayang, Luthfia (23).
Di sisi lain Lutfia menuturkan jika lokasi paralayang di kawasan Desa Rancabango ini kurang cocok untuk para pemula.
Hal itu, dikarenakan posisinya yang terlalu tinggi dan hembusan anginpun lebih kencang sehingga harus diimbagi dengan keahlian yang mumpuni.
Rekor Dunia
Pecahnya rekor dunia dalam hal pengibaran bendera terbanyak dalam kegiatan Kejuaraan Gantole Kapolda Jabar Cup II disampikan Lia Mutisari, perwakilan dari Indonesia Vice President of Record Hoder Republic.
Menurutnya, dalam kegiatan yang diikuti 107 peserta itu ada 56 peserta paralayang dan 51 peserta gantole yang membawa “1.200 bendera merah putih.”
“Apa yang dilaksanakan dalam kegiatan ini seblumnya tidak pernah ada. Biasanyapemecahan rekor hanya peserta terbanyak akan tetapi saat ini terdapat kombinasi antara paralayang dan gantole yang membawa bendera merah putih,” kata Lia.
Diungkapkannya, sebelumnya perah ada yang mencoba memecahkan rekor dunia dengan mengibarkan bendera terbesar dengan paralayang akan tetapi gagal.
Namun dalam kegiatan ini rekor pegibaran bendera terbanyak oleh gatole dan paralayang sudah bisa tercapai sehingga rekor dunia sudah terpecahkan.
Lebih jauh Lia menyampaikan, pada awalnya Polres Garut berencana memecahkan rekor dunia dengan membawa 100 bendera dari negara-negara di dunia dalam kegiatan ini. Namun mengingat moment-nya saat ini yang masih dalam rangkaian HUT ke-74 RI, maka kemudian diubah menjadi penerbangan bendera merah putih.(Aep Hendy S)***