KARANGPAWITAN, (KAPOL).-
Petualangan komplotan spesialis pencurian burung mewah yang sering menjalankan aksinya di wilayah hukum Polres Garut kini berakhir sudah.
Para anggota komplotan ini berhasil dibekuk Tim Resmob Satreksrim Polres Garut belum lama ini.
Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng menyebutkan ada tiga orang anggota komplotan spesialis pencurian burung mewah yang berhasil diamankan.
Satu di antaranya terpaksa dilumpuhkan dengan cara ditembak bagian kakinya karena mencoba melawan petuags saat akan ditangkap.
“Belum lama ini kami memang berhasil membekuk tiga anggota komplotan spesialis pencurian burung mewah. Satu di antarany melawan saat akan ditangkap sehingga kami lakukan tindakan tegas dan terukur untuk melumpuhkannya,” ujar Maradona, Rabu (21/8/2019).
Dalam menjalankan aksinya tutur Maradona, komplotan ini mengincar dan mencuri burung mewah dengan harga ratusan juta rupiah.
Diduga mereka telah cukup sering menjalankan aksinya mengingat selama ini di wilayah hukum Polres Garut sudah cukup banyak kejadian pencurian burung-burung mewah dan mahal.
Dikatakan Maradona, tiga anggota komplotan spesialis pencuri burung mewah yang berhasil diamankan yakni KS alias Uswan (22), DAP (22) dan AAR (23).
Selain ketiga anggota komplotan, polisi juga mengamankan seorang penadah berinisial US (57).
“Ketiga orang anggota komplotan ini kita tangkap saat berada di rumah salah satu tersangka yakni Uswan di kawasan Jalan Guntur, Kecamatan Garut Kota, Sabtu (17/8/2019) kemarin,” katanya.
Disampaikannya, poenangkapan dilakukan menyusul adanya laporan masyarakat yang telah kehilangan 10 ekor burung mewah dan mahal dengan harga mencapai ratusan juta pada Jumat (16/8/2019).
Polisi langsung bergerak dan melakukan penyelidikan sehingga tak lama kemudian pelaku langsung teridentifikasi.
Tim Resmob pun langsung diturunkan ke lapangan untuk mencari para pelaku dan hasilnya sebanyak tiga anggota komplotan berhasil diamankan.
Kini ketiganya masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Garut.
Menurut Maradona, diduga komplotan ini telah sering menjalankan aksinya mencuri burung-burung mewah dan mahal.
Selama ini pihaknya memang telah cukup banyak menerima laporan terkait pencurian burung di berbagai daerah di kawasan perkotaan Garut.
Dalam menjalankan aksinya tambah Maradona, para pelaku mengintai burung-burung mewah yang berada di perumahan warga.
Begitu pemilik rumah lengah atau tidur, mereka langsung masuk ke tempat penyimpanan burung dan mengambilnya.
“Untuk menghilangkan kecurigaan warga dan petugas keamanan, mereka membawa mobil saat beraksi dan mengaku sebagai taksi online. Sebelum melakukan aksinya, terlebih dahulu mereka melakukan pengintaian untuk menentukan mana burung yang harganya mahal,” ucap Maradona.
Maradona menjelaskan, dari hasil pemeriksaan terhadap para pelaku, mereka pada akhirnya mengakui telah melakukan pencurian burung di sedikitya lima lokasi.
Burung hasil curian itu kemudian mereka jual ke seorang penadah berinisial US dan uangnya mereka bagi tiga. (Aep Hendy S)***