KAPOL.ID – Gerakan Ketahanan Pangan Keluarga (Getah Palu) merintis gebrakan baru. Komunitas yang menggelorakan sistem agroponik itu menawarkan solusi pertanian yang tidak tergantung musim.
“Tidak mengenal gagal panen. Di samping itu, konsep ini tidak melepaskan kearifan lokal dari para petani konvensional yaitu dengan menanam bunga ferugisia tanaman pengalih hama,” kata Ketua Umum Getah Palu, Ir. Tedi Mirawan.
Panen simbolis demplot percontohan agroponik itu, menurut Tedi akan digelar di Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Sabtu (1/2/2020). Tepatnya di Jalan Raya Cikoneng No.364, RT 01, RW 01, Kab. Ciamis – 46261 (Sanggar Senam Twins).
Nyaris dipastikan tamu kehormatan dari luar daerah akan hadir. Di antaranya, Dr. Ir. Dede Farhan Aulawi dan Jajaran Genppari. Disertai dari Persit Kartika Chandra Mabes TNI, dan Wakil Ketua DPRD Bandung.
Termasuk Kepala Pengadilan Militer Utama, Mayjen TNI Agus Dhani SH., M.Hum, akan hadir pula. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tasikmalaya, Rachmat Mahmuda, SE. MM pun turut mendukung bersama Pimpinan Perisai Karangarum (Penggerak Jaminan Sosial Indonesia), Imam Santoso. Diapit Rachmat Mahmuda dan Imam Santoso
Selain itu, Getah Palu bekerjasama dengan beberapa organisasi baik pemerintahan maupun masyarakat. Di antaranya Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia (Genparri) yang dipimpin Dede Farhan dan STARTUP-TASIK (Asosiasi Startup & Digital Tasikmalaya) yang diprakarsai Rizqy S.N.
Tedi menuturkan, salah satu isu nasional yang paling kencang saat ini adalah ketahanan pangan. Utamanya beras.
“Kami berpikir dan menganalisa untuk mengatasi kesenjangan isu itu dan langsung berbuat menanam padi melalui pertanian sistem Agroponik. Kegiatan tersebut melalui proses nan panjang, tidak instan dan berdarah-darah,” katanya.
Sebagai pencetus dan penggagas awal, kata Tedi, organisasi pertanian itu dinamai Getah Palu singkatan dari “Gerakan Ketahanan Pangan Keluarga”.
“Semoga keberadaan Getah Palu bisa mengatasi kesenjangan pangan yang terjadi di negara kita, sehingga menjadi perisai pangan bagi keluarga dan mampu merebut kembali kedaulatan pangan bangsa, guna menjawab tantangan masa depan untuk menyiasati krisis pangan dunia,” katanya.