KAPOL.ID –
Pemerintah dan elemen masyarakat Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya getol memutus mata rantai penularan Covid-19 dan penanganan budaya ngabuburit.
Meskipun jika dilihat dari tren kasus paling rendah dibandingkan kecamatan lainnya. Orang Tanpa Gejala (OTG) 7 orang, 16 ODP, 1 PDP dan positif rapid test 1 orang.
“Soal ngabuburit ini kita dilema, edukasi sudah, mereka paham tapi sulit untuk mencegah tidak keluar rumah,” ujar Camat Purbaratu, Wawan Gunawan di Simpang Qini Mart Purbaratu, Rabu (29/4/2020).
Sudah beberapa hari ini muspika dibantu berbagai elemen masyarakat. Mulai dari ulama, puskesmas, pemuda hingga pengurus RW dan RT.
Tujuannya mengedukasi warga serta pedagang mencegah kerumunan dan menjaga jaga jarak. Semata agar masyarakat tidak ada lagi yang tertular.
“Pedagangnya orang Purbaratu, yang beli juga sama. Kita beri pemahaman agar pedagang berjualan di depan rumah masing-masing agar tidak memicu kerumunan,” katanya.
Dengan begitu, kata dia, upaya memutus mata rantai penularan berjalan efektif. Dan masa pandemi cepat berlalu serta mempercepat pulihnya kondisi ekonomi.
“Di kita ada tiga titik, satu di sini, dua di jalan Lingkar dan satu lagi di Ciwasmandi. Sudah beberapa hari kita berikan edukasi,” ujar Wagun, sapaan akrabnya.
Salah seorang pengunjung, Tarmi sudah mengetahui terkait bahaya dan pencegahan tertular virus corona. Namun kedapatan tak menggunakan masker saat ngabuburit.
“Tahu kang, takut sekali karena belum ada obatnya. Masker saya lagi dicuci, makanya tidak pakai,” kata lelaki yang berprofesi sebagai buruh ketika ditemui di Simpang Qini Mart.***