KANAL

Airlangga: ‘New Normal’ Dilakukan Bertahap

×

Airlangga: ‘New Normal’ Dilakukan Bertahap

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dalam fase new normal nanti, sejumlah aktivitas ekonomi akan beroperasi secara bertahap, yang sebelumnya terhenti akibat kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Pemerintah mendesain program bersamaan dalam rangka pemulihan ekonomi, yaitu penyesuaian Covid secara bertahap untuk setiap fase pembukaan ekonomi. Kemudian dalam program bersamaan adalah telah menyiapkan pemulihan nasional atau program PEN sesuai dgn PP 23/2020,” ujar Airlangga.

Meski begitu, realisasi new normal (penormalan baru) ini nantinya tetap mengedepankan aspek kesehatan yaitu berdasarkan perkembangan penyakit, pengawasan virus, kapasitas layanan kesehatan dan dimensi kesiapan sosial ekonomi.

“Di antaranya itu ada persyaratan yang kita sebut sebagai syarat perlu, di mana syarat perlu itu melihat dari perkembangan Covid-19, pengawasan virus, kemudian kapasitas layanan kesehatan, kesiapan dunia usaha, respons dari publik, kemudian protokol baru terkait kebersihan tangan menggunakan sabun, menggunakan masker, menerapkan physical distancing, isolasi mandiri, pengecekan suhu, dan selanjutnya,” jelasnya.

Berdasarkan data, kata Airlangga, ada beberapa provinsi di Indonesia yang terindikasi siap melakukan tatanan kehidupan normal yang baru ini dan ada 110 kabupaten/kota di Tanah Air, yang belum tersentuh Covid-19 sama sekali.

“Berdasarkan data R0 dari Bappenas, beberapa daerah sudah terindikasi siap yaitu Aceh, Riau Kaltara, Maluku, Jambi, DKI sesudah tanggal 4 juni nanti, kemudian juga Jabar ada beberapa daerah. Jabar PSBB nya sampai tanggal 29 Mei,” jelasnya.

Meski sudah terindikasi siap menerapkan new normal, daerah-daerah tersebut tetap harus berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Dalam kesempatan ini, pihaknya menyebut belum ada kepastian bahwa pusat perbelanjaan atau mal di DKI Jakarta akan dibuka kembali pada 5 Juni mendatang. Sekali lagi ia tekankan, semuanya bergantung kepada indikator epidemiologinya.

“DKI masih PSBB sampai 4 Juni maka belum ada rencana lain. Menunggu PSBB dua minggu ini dan DKI masih menunggu harapan terkait dengan monitoring arus mudik dan diharapkan dalam dua minggu ini bisa terjadi penurunan,” jelasnya. [gi/ab/voa]