KAPOL.ID – Alumni Kelas Multikultural angkatan ke-5 mengikuti acara Gelar Pamit di halaman SMK Bakti Karya Parigi pada Selasa (23/5). Acara ini merupakan seremoni untuk melepas alumni yang baru lulus untuk mengemban misi perdamaian.
Kepala SMK Bakti Karya Parigi Athif Roihan Natsir menjelaskan, kegiatan ini adalah perayaan setelah alumni kelas multikultural selama 3 tahun. “Mereka merupakan angkatan COVID-19 yang bisa berangkat saja saat itu adalah keajaiban. Bahkan siswa yang diberi nama Angkatan Sudirman ini pernah merasakan sekolah daring dan sekolah melalui SMS,” ungkap Athif.
Alumni yang menyatakan ikrar jadi pekerja perdamaian ini berasal dari 9 provinsi ini di antaranya Jawa Barat, Sulawesi Tengah, Papua Barat, Papua, Sumatera Selatan, Bengkulu, NTT, Maluku dan Jambi.
Kegiatan yang berlangsung pukul 09.00 WIB ini dihadiri oleh ketua DPRD Kabupaten Pangandaran Asep Nurdin dan anggotanya Wowok Kustiwa. Turut hadir pemerintah Kabupaten Pangandaran yang diwakili Kabid Disdikbudpora Asep Kartiwa. Selain itu, acara ini juga dihadiri Kepala Desa dan warga masyarakat di mana sebagian dari warga menjadi wali bagi para alumni saat menerima tandamata kelulusan.
Selain tarian Nusantara dan tarian Tortor yang ditampilkan, acara ini diakhiri dengan orasi kebangsaan yang dibawakan oleh ketua Yayasan Darma Bakti Karya Ai Nurhidayat.
Dalam orasinya, Ai menyampaikan pentingnya pendidikan multikultural sebagai upaya untuk berjejaring, melatih berpikir terbuka dan berkolaborasi mewujudkan perdamaian.
“Kelas Multikultural merupakan gerakan publik untuk menerima, mengapresiasi, memberi tempat dn melindungi keragaman,” kata Ai. Oleh karena itu, diharapkan alumni program ini dapat menjadi “guardian of peace” dengan menjunjung tinggi kebinekaan.
