KAPOL.ID – Sanggar Golewang bersama Five Thousand Network dan penerbit Layung, meluncurkan Antologi Puisi 115 Penyair Indonesia: Kebaya Bordir untuk Umayah, Sabtu (21/8/2021) di Amaris Hotel Tasikmalaya.
Peluncuran buku itu menurut Ketua Panitia, H. Pepen Supriatna, didukung berbagai pihak. Selain para sastrawan dan budayawan juga difasilitasi anggota Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Ridlwan Nurfaozan, S.Pd dan Dispora Budpar Kota Tasikmalaya.
“Lahirnya antologi puisi ini bukti apresiasi terhadap Hj. Umayah yang menjadi pionir ekonomi kreatif, kebaya bordir Tasikmalaya,” ujar Pepen.
Hj. Umayah, kata Pepen, mengenal bordir atas jasa karib ibunya orang China yang merekomendasikan dirinya ke perusahaan mesin Singer. Kemudian lahirlah berbagai corak bordir dari tangan wanoja desa asal Tanjung, Kota Tasikmalaya itu.
Mewakili pihak keluarga, Aried Mohammad Farid, mengungkapkan ajang itu merupakan kehormatan bagi keluarga. Semula Hj. Umayah bernama Ratnaningsih. Sepulang dari Makkah, namanya berganti menjadi Hj. Umayah.
“Hj. Umayah wafat pada usia masih sangat muda, 34 tahun. Jadi terbayang jika tidak ada yang mengungkap pasti banyak yang kehilangan jejak. Saya pun sebagai generasi ke-4, banyak yang tidak tahu,” kata Aried.
Ajang peluncuran antologi puisi itu, kata Aried, sangat berarti.
Sementara itu Asisten Administrasi Daerah Kota Tasikmalaya, Asep Goparullah, mewakili Plt. Wali Kota Tasikmalaya, H. Muhammad Yusuf, menyambut baik acara itu.
“Kegiatan ini diharapkan bisa mendorong gerakan literasi di Kota Tasikmalaya. Di sekolah pelajaran sastra, saat ini porsinya, nyaris tidak ada. Nama mata pelajaran sekarang cuma Bahasa Indonesia saja,” katanya.
Lebih jauh, membangun peradaban pemerintah Kota Tasikmalaya, melalui sastra.
Selanjutnya, buku itu didiskusikan dengan narasumber Ridlwan Nurfaozan (Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya), Budiman Sanusi ( Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya), Hadian (Kepala Dispora Budpar Kota Tasikmalaya), Acep Zamzam Noor dan Eriyandi Budiman (Budayawan). Dipandu Penyair Yusran Arifin.