SOSIAL

Apa yang Dilakukan ORARI Selama Pandemi?

×

Apa yang Dilakukan ORARI Selama Pandemi?

Sebarkan artikel ini
Ketua ORARI Lokal Garut, Drs. H. Yayat Hidayat, M.Si.

KAPOL.ID – Kiprah Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) masih berdenyut. Selalu hadir setiap ada bencana. Tanpa terkecuali bencana pandemi yang melanda dunia saat ini.

Keberadaan ORARI yang sampai ke tingkat internasional sejatibya ikut andil membantu tugas pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Lalu apa tugas ORARI dalam bencana penyebaran virus covid-19?

Ketua ORARI Lokal Garut, Drs. H. Yayat Hidayat, M.Si., sebagai penyandang callsign YB1BB menerangkan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, membantu pemerintah dalam hal dukungan informasi, alias dukom.

Bukan saja bencana yang menimpa di wilayahnya sendiri. Bila diperlukan bisa saja setiap anggota ORARI ikut serta memberikan dukungan komunikasi di daerah lain, termasuk juga antarnegara.

“Karena berawal dari hobi itulah, maka tidaklah heran kalau anggota ORARI dimana pun harus memiliki jiwa sosial yang tinggi dalam membantu masyarakat yang memerlukan bantuan di tengah terjadinya bencana atau bantuan informasi lainnya,” katanya.

Bahkan tutur Yayat, dahulu sewaktu belum lahir alat komunikasi berupa HP, anggota ORARI seringkali mendapat tugas menyampaikan informasi kepada masyarakat jika ada saudaraanya yang meninggal atau berbagai informasi penting lainnya.

“Salah satu contoh, di Jakarta ada orang Cisewu yang meninggal sementara di sana yang meninggal tidak punya saudara atau kerabat dekat,” kata Yayat.

Langsung direspon, menyampaikan informasi kepada keluarganya orang terdekat akan meminta bantuan kepada anggota ORARI Jakarta yang ditindaklanjuti dengan menghubungi anggota ORARI Garut.

Kemudian anggota ORARI Garut yang menerima informasi tersebut harus rela menyampaikan kembali informasi tersebut kepada keluarganya baik melalui anggota ORARI yang terdekat ke rumah saudaranya ataupun dia harus pergi sendiri ke Cisewu meski di malam hari.

Itulah jiwa sosial yang tertanam pada anggota ORARI. Bahkan lanjut Yayat, kini di ORARI sendiri telah terbentuk CORE (Communication and Rescue) yang tugas pokoknya memberikan informasi dan pertolongan pada setiap kali ada bencana melanda.

Sesuai dengan istilahnya alat komunikasi darurat, meski sekarang berbagai alat komunikasi canggih sudah dimiliki hampir diseluruhan masyarakat dunia khusunya di Indonesia, tapi peranan radio komunikasi ORARI masih tetap memiliki peranan sangat penting pada setiap kali datang bencana.

“Karena ketika ada bencana besar yang memporakporandakan alam seperti halnya kejadian tsunami di Aceh, keberadaan alat komunikasi modern seperti hand phon tidak bisa digunakan bila perangkat penunjangnya ikut hancur,” katanya.

Lain halnya dengan radio komunikasi yang digunakan ORARI, dalam keadaan darurat apa pun masih bisa digunakan untuk berkomunikasi.

“Sekarang saja kita kita punya repeater sebagai alat penguat signal. Meski keberadaannya sudah tua karena pembuatannya hasil swadaya dari anggota, tapi masih bisa membantu lembaga-lembaga pemerintah yang ikut serta menggunakannya. Semoga saja ke depan Pemerintah Daerah bisa ikut serta memberikan bantuan untuk peralatan yang lebih baik,” tutur Yayat.

Mungkin berbeda dengan bencana bencana lainnya seperti bencana alam, pada masa pandemi tugas anggota ORARI lebih ke menginformasikan segala sesuatu yang dianjurkan pemerintah dalam hal percepatan penanganan memutus mata rantai penyebaran virus covid-19.

“Terlebih di Kabupaten Garut sendiri ORARI kan sudah di masuk didalamnya sebagai relawan pencegahan covid-19 bersama sejumlah lembaga lainnya termasuk petugas dari lingkungan Pemda Garut,makanya setiap anggota ORARI khususnya di Garut diwajibkan menyimbak berbagai informasi yang sedang berkembang saat ini” pungkas Yayat. [Anang KN]