KANAL

Asep Muslim Usulkan Penggantian Nama RSUD, dari SMC Jadi K. H. Zaenal Mustafa

×

Asep Muslim Usulkan Penggantian Nama RSUD, dari SMC Jadi K. H. Zaenal Mustafa

Sebarkan artikel ini
Asep Muslim dengan lantang mengusulkan perubahan nama RSDU SMC menjadi K. H. Zaenal Mustafa. Ia meyakini itulah salah satu wujud konkrit tercepat untuk menghormati jasa pahlawan nasional dari tanah Kabupaten Tasikmalaya.

KAPOL.ID—Ketua PC GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya, Asep Muslim mengusulkan penggantian nama RSUD dari SMC menjadi RSUD K. H. Zaenal Mustafa. Usulan ini, katanya, sebagai wujud kongkrit menghargai dan menghormati jasa pahlawan nasional dari tanah Kabupaten Tasikmalaya.

Pada helatan bedah buku Ajengan Sukamanah karangan Iip D. Yahya oleh DPD KNPI beberapa waktu lalu, Asep Muslim terpantik oleh pernyataan salah satu nara sumber, Basuki Rahmat; bahwa masyarakat memang sudah abai akan sejarah. Asep Muslim sepakat akan hal tersebut.

“Kita ini abai terhadap sejarah. Saya kasih satu contoh konkrit saja. Hari ini jalan K. H. Zaenal Mustafa itu di Kota Tasikmalaya. Tugu juga ada di kota. Terus Kabupaten Tasikmalaya memberi penghargaan apa terhadap pahlawan nasional kita?” tegas Asep Muslim, waktu itu.

Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Fraksi PKB DPRD itu berkaca bahwa di daerah lain penamaan RSUD menggunakan nama-nama pahlawan. Seperti di Kota Tasikmalaya, RSUD dr. Soekardjo; di DKI Jakarta, RSUP dr. Cipto Mangunkusumo; dan di Yogyakarta, RSUP dr. Sardjito.

“Sementara di Kabupaten Tasikmalaya, torojol rumah sakit Singaparna Medika Citrautama (SMC). Begung apanan bahasana gé. Di mana gagahnya coba?” lanjutnya.

Atas dasar itu, Asep Muslim memberi tawaran konkrit bahwa kalau pemerintah mau memberi penghargaan kepada pahlawan yang sudah mendunia, hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan perubahan nama RSUD SMC.

Penamaan RSUD dengan K. H. Zaenal Mustafa akan diyakini akan menimbulkan kesan yang berbeda. Sejauh ini, ketika publik mendengar kata SMC, tidak begitu paham apa maknanya. Selain tidak mengandung unsur sejarah, kata-katanya juga berbahasa Inggris.

“Coba kalau misalnya orang bilang mau ke rumah sakit K. H. Zaenal Mustafa, orang akan bertanya-tanya, siapa dia? Kemudian mencari tahunya. Sekarangkan banyak yang tidak tahu, karena memang kita abai bahkan cenderung menyembunyikan sejarah,” tambahnya.

Untuk mewujudkan tawaran konkritnya, Asep Muslim menawarkan tiga opsi. Pertama, dirinya menawarkan kepada pemerintah untuk berinisiatif mengajukan Ranperda perubahan nama RSUD. Ia sampaikan tawaran tersebut melalui Wakil Bupati Tasikmalaya, yang turut menghadiri acara bedah buku Ajengan Sukamanah.

Kedua, bila dalam jangka waktu tertentu Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya tidak menindaklanjutinya, DPRD melalui Fraksi PKB yang akan berinisiatif. Kalaupun DPRD juga tidak melakukannya, Asep Muslim akan mendorong angkatan muda, sebagai opsi ketiga.

“Kita uji saja, siapa sebenarnya yang peduli terhadap perjuangan pahlawan kita? Ini kan yang paling sederhana. Kalau nanti tidak jelas ujung pangkalnya, kongkrit saja, KNPI atau Ansor yang dorong,” ajaknya.

Asep Muslim sendiri sangat berharap perubahan nama RSUD dapat terealisasi secepatnya. Kalau tahun ini tidak memungkinkan, paling lambat tahun depan. Baru setelah itu berbicara soal kurikulum lokal.