KABAR POLISI

Bikin Banjir, Proyek Perumahan Ditutup dan Dimonitor Polisi

×

Bikin Banjir, Proyek Perumahan Ditutup dan Dimonitor Polisi

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID – Rabu 22 Januari 2020, bertempat di Aula Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang Pemda Sumedang dilaksanakan rapat bersama yang dipimpin Asisten pembangunan Pemkab Sumedang.

Kegiatan tersebut dihadiri dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinsosp3A, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perhubungan Dinas Perkim dan Pertanahan, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas PMPTSP, Bappppeda, BPKAD, BPBD dan Camat Sumedang Utara.

Hasil pembahasan rapat yang disampaikan R. Sonny Nugraha selaku Plt. Sekertaris Dinas PUPR Kab. Sumedang.

Hasilnya, menghentikan aktifitas pembangunan perumahan, dilakukan police line di lokasi oleh Sat Pol PP Kecamatan Sumedang Utara.

Bahkan, pihak pengembang diberikan kesempatan selama 7 hari untuk melakukan upaya pengendalian banjir baik pembuatan saluran, termasuk juga normalisasi saluran yang sudah ada.

Disampaikn, Kapolres Sumedang AKBP Dwi Indra Laksmana melalui Kasubag Bumas AKP Dedi Juhana.

Menurut keterangan Sonny, mata dia, pemjab sebenarnya telah mengeluarkan surat peringatan sebanyak 4 (empat) kali kepada pengembang PT Amanah Merak untuk membuat saluran drinase, pembagi dan induk.

“Sebelumnya sudah kita peringatkan pada PT Amanah Merak, jauh hari sebelum kejadian banjir lumpur yang pertama,” tuturnya.

Dari pihak PU sudah menyampaikan atau melayangkan surat empat kali.

“Pada saat itu di saluran drinase, kemudian saluran pembagi dan saluran induk, namun kemarin penanganannya belum maksimal. Sehingga kejadiannya banjir lumpur yang terjadi pada tanggal 20 Desember 2019,” ucapnya.

Setelah itu diadakan pemanggilan lagi pada pihak yang bersangkutan.

“Untuk melakukan keseriusan lebih inten, karena mengingat bulan Januari sudah menginjak musim penghujan, agar lebih dimaksimalkan dalam normalisasi,” kata Dedi.

Dan dilokasi diadakan penanganan-penanganan supaya tidak menimbulkan dampak di sekitarnya juga termasuk bagi pengguna jalan.

“Sebelum kejadian banjir lumpur yang kemarin, itu sudah beberapa kali terjadi hujan dan itu bisa tertangani. Dari hasil identifikasi rekan-rekan kami di lapangan memang terdapat sendimen-sendimen di saluran, dan itu memang tidak di buka atau dikeruk,” katanya.

Sehingga terjadi pendangkalan dan kemarin begitu hujan cukup luar biasa, curah hujannya tinggi selama tiga jam, daya tampung air hujan tidak maksimal. ***

Support KAPOL with subscribe, like, share and comment

Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv

Portal Web : https://kapol.tv/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv
Instagram : https://www.instagram.com/kapol_id
Portal Inside : https://kapol.id/