SOSIAL

Buka Posko Tanggap Darurat Covid-19, Desa Linggawangi Data Lebih dari 37 Warga Pulang Kampung Sehari

×

Buka Posko Tanggap Darurat Covid-19, Desa Linggawangi Data Lebih dari 37 Warga Pulang Kampung Sehari

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID–Salah satu ikhtiar memutus rantai wabah covid-19 adalah dengan menekan tingkat mobilitas massa. Misalnya mencegah orang dari daerah zona merah covid-19 memasuki daerah lainnya.

Berhubung tidak memiliki kewenangan untuk melarang warganya pulang dari luar kota, Pemerintah Desa Linggawangi, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya; membuka posko darurat covid-19. Lokasi posko tepat di jalan pintu masuk utama ke wilayah Desa Linggawangi.

“Posko ini buka selama 24 jam tiap hari, dengan empat sif jaga. Sif pertama jam 07.00-13.00; sif kedua jam 13.00-19.00; sif ketiga jam 19.00-01.00; sif keempat jam 01.00-07.00,” ujar Popon, kader kesehatan desa yang bergiliran tugas.

Posko tanggap darurat covid-19 dijaga oleh sekurangnya dua orang. Seorang kader kesehatan desa didampingi oleh seorang juru catat. Sementara di baris paling depan, sebelum sampai posko, banyak relawan yang bertugas menyemprotkan disinfektan. Relawan berasal dari gabungan Banser, Kokam, BPD, dan PBD.

Setiap kendaraan yang masuk ke wilayah Desa Linggawangi, dari mana pun asalnya, disemproti disinfektan oleh relawan posko tanggap darurat covid-19. (Foto: Amra Iska).

“Tamu-tamu dari luar kota dimintai KTP-nya, kemudian didata identitasnya. Nomor telponnya juga kami catat. Setelah dicek suhu tubuh dan kesehatan lainnya, kemudian kami simpulkan orang tersebut sehat, baru dipersilahkan masuk,” lanjutnya.

Dalam sehari, Sabtu (28/3/2020), hingga menjelang Asar petugas posko mencatat sebanyak 37 orang pulang kampung dari Bandung, Jakarta, dan kota lainnya. Jumlah warga yang pulang kampung bisa lebih besar dari yang terdata, mengingat ada jalur lain jalan masuk ke kampung.

Dari ke-37 orang yang pulang, dari hasil pemeriksaan tim kesehatan di posko, semua dalam keadaan sehat. Suhu tubuhnya berada dalam kisaran (rata-rata) 35-36 derajat. “Tidak ada yang masuk ke kategori ODP,” simpul Popon.

Soal konsumsi bagi yang jaga, lanjut Popon, untuk hari pertama baru dari sukarelawan. Banyak yang menyumbang minuman, buah-buahan, makanan ringan, bahkan juga nasi.

“Konsumsi selalu ada. Banyak yang berhati mulia yang menyumbang. Kalau dari desa belum ada, tapi pasti kami ajuin. Desa baru menyumbang dana untuk penyediaan disinfektan,” pungkas Popon.

—- Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment —-
Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv

Portal Web: https://kapol.tv
Twiter : https://twitter.com/kapoltv
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Instagram : https://www.instagram.com/kapol_id
Portal Inside : https://kapol.id/