KAPOL.ID – Calon Gubernur Jawa Barat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Jeje Wiradinata, bersilaturahmi dan berdialog langsung dengan nelayan dan tokoh masyarakat di kawasan Pantai Santolo, Kabupaten Garut, Selasa (8/10).
Calon Gubernur Jawa Barat nomer urut 2, Jeje Wiradinata menyoroti pentingnya kesejahteraan nelayan yang merupakan mata pencaharian utama bagi masyarakat di kawasan pesisir pantai selatan Jawa Barat itu.
“Saya lahir di Pangandaran sebagai seorang anak nelayan kecil, jadi saya paham dengan kehidupan para nelayan,” kata mantan Bupati Pangandaran dua periode ini.
Didampingi Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jabar Ketut Sustiawan, Cagub Jeje melihat potensi besar yang ada di pesisir sepanjang pantai selatan. Tentu, kata dia, hal tersebut harus menjadi perhatian.
“Karena nelayan mereka garda terdepan dalam mendapatkan kebutuhan pokok masyarakat, terutama yang sering konsumsi ikan,” ucap Jeje.
Menurutnya ada beberapa hal yang ingin diwujudkan bila mendapat amanah sebagai Gubernur Jawa Barat, yakni, memberikan bantuan mesin nelayan dan rumah layak huni bagi mereka nelayan di Jabar Selatan.
“Tak hanya di pantai Selatan Jabar tapi juga wilayah pantai lainnya di Jabar. Sehingga nanti hal itulah yang akan kami prioritaskan untuk membantu kesejahteraan nelayan,” katanya.
Cagub Jeje juga berkomitmen ingin memberikan fasilitas pendaratan nelayan yang mumpuni.
Sehingga nelayan tidak lagi khawatir dengan kondisi perahunya.
Jeje Wiradinata juga menekankan bahwa nelayan harus mendapatkan perlindungan yang layak, termasuk asuransi jiwa.
“Profesi nelayan memiliki risiko tinggi, terutama ketika melaut. Mereka harus diperhatikan, terutama perlindungan asuransi bagi keluarganya. Saya tidak ingin melihat anak-anak nelayan putus sekolah karena masalah ekonomi,” tegas Jeje.
Selain fokus pada kesejahteraan nelayan, Jeje juga menyoroti potensi pariwisata Garut Selatan yang belum tergarap secara maksimal.
Ia membandingkan Garut dengan Pangandaran yang memiliki kesamaan potensi, meskipun Pangandaran lebih jauh dari ibu kota namun mampu menarik 4 juta wisatawan per tahun.
“Di Pangandaran, kunjungan wisatawan mencapai 4 juta orang per tahun, dengan uang yang berputar hingga 400 miliar. Potensi Garut ini sebenarnya hampir sama dengan Pangandaran. Oleh karena itu, kita akan dorong pengembangan pariwisata di Garut agar dapat berjalan lebih baik dan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat, terutama nelayan,” bebernya.
Lebih lanjut dijelaskan Jeje, wilayah Jabar Selatan saat ini perlu dimekarkan, untuk mempercepat pembangunan yang masih terbilang sangat lambat saat ini.
Seperti misalnya, kata dia, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya.
“Kalau ini bisa dilakukan saya yakin pembangunan akan lebih cepat dan merata tidak seperti sekarang yang bisa dibilang cukup lambat terlebih di daerah daerah yang memiliki luas wilayah sangat besar,” ujar dia.
Ia juga menyambut baik bila Kecamatan Cikelet yang berada di dekat kawasan pantai Selatan Garut, Jawa Barat, menjadi salah satu kandidat kuat sebagai ibu kota baru Daerah Otonom Baru (DOB) Garut Selatan, setelah Kecamatan Mekarmukti.
Rencananya, pemekaran Kabupaten Garut Selatan bakal mengambil 15 wilayah kecamatan dari 42 Kecamatan Kabupaten Garut saat ini.
“Mudah-mudahan dapat segera terealisasi agar percepatan pembangunan di Jabar Selatan segera terwujud. Kami terus mendorong agar moratorium pembentukan daerah otonom baru (DOB) segera dicabut pemerintah pusat,” tandasnya. ***