TASIKMALAYA, (KAPOL).- Komunitas Desainer Muslim Indonesia Tasikmalaya tampilkan karya pada Indonesian Modest Fashion Week (IMFW) 2019 di Plennary Hall, Jakarta Convention Center Pekan lalu. Sebanyak sembilan desainer asal Tasik dan Ciamis mendapatkan satu dari tujuh slot bersama perancang busana ibu kota, Fenita Arie.
“Kami mendapatkan kesempatan 1 slot bersama Fenita Arie. Sebuah kesempatan langka dalam membantu promosi bordir busana muslim Tasik di even nasional,” kata desainer asal Tasikmalaya, Nani Oktaviani, Selasa (22/10/2019).
Pemilik label NO d’ Sign, bersama delapan perancang lainnya memiliki tema masing-masing. Nani mengedepankan tema The Enchanted Olive dengan warna hijau olive berbahan satin dan organza polyester dipadupadankan dengan aplikasi bordir dan payet.
Garapan Emma Nur Fitria dengan label Emma Queen dengan tema Femme et Mers. Najmi Nurul Haq dengal label Amily Hijab terinspirasi tema kapal karam pada pekan busana di Jakarta tersebut. Sementara label Malaeeka garapan Novianti mengusung tema the Deep Blue Ocean.
Neni Nur Effendi dengan label Tiasafara mengedepankan tema the offshore bermakna batas darat dan laut lepas dalam sebuah karya busana muslim. Niena Abdat dengan label N-A mengusung tema the queen of pearls khatulistiwa. Hesty Widia dengan label Destee Fashion bertema Wangi-wangi berbahan sutra khas Kabupaten Tasikmalaya.
Irma Resmisari dengan label Kalaluna mengusung tema Ocean Deep. Siti Mahmudatur Rahmah dengan label Aisyalina bertema Banyu Segara. Hampir semua perancang asal Tasikmalaya menggunakan bordir dipadupadankan dengan bahan lainnya menjadi sebuah busana muslim menarik.
“Kegigihan luar biasa rekan-rekan akan menguatkan brand bordir Tasik di kancah Nasional. Bahkan berpotensi menembus pasar internasional,” kata Nani.
IMFW 2019 yang dihelat pada 16-20 Oktober lalu diikuti 60 desainer tanah air. Salah satu upaya mewujudkan Indonesia menjadi pusat modest di dunia pada tahun 2020 mendatang. (KP-11)