SOSIAL

Diduga Berbau Bisnis, Penyaluran BPNT Kecamatan Kroya Dipersoalkan

×

Diduga Berbau Bisnis, Penyaluran BPNT Kecamatan Kroya Dipersoalkan

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID – Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan pemilik E-Warong di Desa Sukaslamet dan Jayamulya, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, mengeluh.

Karena, mereka menduga realisasi bantuan dari pemerintah tersebut berbau bisnis.

Dibenarkan sejumlah KPM yang tak mau identitasnya dikutif.

“Benar, kami sebagai penerima manfaat program BPNT merasa kecewa. Karena, sembako yang diterima diduga nilainya tak sesuai,” kata sejumlah KPM warga Desa Sukaslamet.

Menurut mereka, proses pencairannya pun terbilang aneh.

Sebab, melalui E-Warong milik warga yang bukan dari Desa Sukaslamet.

Sehingga, kata dia, kondisi tersebut ikut dikeluhkan pemilik E-Warong di Desa Sukaslamet.

“Banyak pemanfaat yang pencairannya di E-Warong milik warga diluar Desa Sukaslamet,” kata para KPM, Selasa (18/8).

Pemilik E-Warong Desa Sukaslamet, Berto mengaku heran menilai fakta tersebut.

“Heran, padahal telah dilaporkan ke Camat Kroya, Haryono. Namun, sampai sekarang tetap tidak ada penertiban,” ujar Berto.

Menurut informasi, kata dia, hal serupa pun diduga terjadi di Desa Jayamulya.

Pemanfaat bantuan warga Jayamulya mengaku menerima sembako diduga nilainya kurang dari Rp 200 ribu.

Ketika dikonfirmasi wartawan, pendamping PKH Desa Jayamulya, Cecen enggan berkomentar menyikapi keluhan KPM.

“Silakan bertanya ke pemilik E-Warong Kaniti saja. Karena saya bukan yang mencairkan untuk KPM,” ucap Cecen.

Sementara, pengelola E-Warong Desa Jayamulya pun mengeluh serta membenarkan jika pencairan bagi KPM banyak dilakukan di luar desanya.

Bahkan, diduga dilakukan oleh oknum pendamping PKH.

“Iya betul, pemanfaat yang ke saya ada sekitar 500 KPM. Aneh, justru lebih banyak pencairan di luar desa ini,” kata pemilik E-Warong Desa Jayamulya, Nur Kasim.

Camat Kroya, Haryono telah
perintahkan ke pemilik E-Warong untuk melaporkan daftaran pemanfaat.

“Itu, agar bisa diketahui ada berapa KPM yang belum mengambil bantuan. Tapi, sekarang mana laporannya?,” ujar camat.

Kabid Dayasos, Hj. Aam Aminah enggan memberikan tanggapan terkait keluhan pemanfaat dan pemilik E-Warong itu. (Rastim Ken Aji/Gani Wardhana)***