BIROKRASI

Festival Hutan: Digelar Ragam Madu, Kopi dan Durian

×

Festival Hutan: Digelar Ragam Madu, Kopi dan Durian

Sebarkan artikel ini
Kepala Dishut Jabar Dodit bersama Pj Gubernur Jabar Bey T Machmudin saat melakukan penanaman, belum lama ini.

KAPOL.ID – Akhir pekan ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar Festival Hutan Jawa Barat atau West Java Forest Festival (WJFF)  sekaligus melakukan Pencanangan Penanaman Serentak di Jawa Barat di musim hujan 2024, yang akan dilaksanakan di Cikole Jayagiri Area Tree Top, mulai Sabtu 30 November 2024 mulai pukul 08.00 s.d 22.00 WIB.

Festival yang rutin diselenggarakan setiap tahun ini  rencananya akan dibuka oleh Pj. Gubernur Jawa Barat  Bey T Machmudin dengan menghadirkan berbagai stakeholder, offtaker dan mitra Kehutanan di Jawa Barat.

Kali ini, WJFF 2024 mengusung
tema “Jaga Alam Jaga Lembur” dan para pengunjung akan disuguhi berbagai gelaran produk pasar Pasisian Leuweung, exhibition dan  hiburan yang meramaikan week end.

Suguhan gelar Produk Pasar Pasisian Leuweung pada festival ini menampilkan 20 tenant terbaik di Jawa Barat yang merupakan kurasi produk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), seperti madu, olahan jamur, durian, mangga, kopi Hutan, olahan pala dan masih banyak lagi.

Sedangkan kaitan dengan edukasi akan diselenggarakan Exhibition yang menampilkan capaian progres Kehutanan sampai dengan Tahun 2024 dan proyeksi 2025 dengan lebih meningkatkan kolaborasi bersama mitra2 kehutanan.

Menurut Kepala Dinas Kehutanan Jabar, Dodit Ardian Festival Hutan Jawa Barat Tahun 2024 ini mempunyai tujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian hutan bagi seluruh elemen masyarakat luas, promosi Hasil hutan Bukan Kayu (HHBK), pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan.

“Serta kolaborasi berbagai pihak di dalam mendukung hutan lestari masyarakat sejahtera,” ujar Dodit di Bandung Jumat 29 November 2024.

Festival ini, lanjut Dodit, akan menjadi ajang yang menggabungkan antara edukasi dan aksi nyata bagi lingkungan.

Dodit berharap Festival Hutan 2024 menjadi salah satu wadah bagi masyarakat untuk lebih mencintai dan turut andil di dalam bagian aksi pelestarian hutan dan
lingkungan.

“Hutan adalah nafas kehidupan kita dan harus kita pastikan keberlanjutannya
untuk generasi yang akan mendatang,” ujarnya.

Di sisi lain, Dodit meminta warga Jawa Barat untuk dapat hadir pada festival tahunan ini dengan catatan agar membawa botol minuman (tumbler) masing-masing, alat makan, topi, jas hujan dan membuang sampah di tempat yang telah disediakan.

Menurut Dodit, melalui kegiatan Festival Hutan Jawa Barat 2024  mempunyai
pesan dan tujuan untuk pelestarian alam, pemanfaatan sumber daya hutan dari hulu hingga hilir, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kehutanan, pengembangan tata ruang dan reklamasi.

“Juga penguatan budaya lokal, promosi potensi alam serta pencanangan penanaman serentak musim hujan 2024 sebagai upaya rehabilitasi hutan dan lahan,” ujarnya.

Di sisi lain, menurut Dodit, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat memiliki peran strategis dalam menjaga keberlanjutan sumber daya hutan, melindungi lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu fungsi utamanya adalah pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) melalui program Jum’at Menanam (JUNA), mencegah dan menangani kebakaran, illegal logging, dan konflik lingkungan serta pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan konservasi dan pengelolaan hasil hutan.

Kondisi saat ini, bencana yang terjadi di Jawa Barat menjadi kekhawatiran
masyarakat luas. Menurunnya fungsi hutan akan berpengaruh terhadap ekosistem dan
konservasi.

Selain itu akan berimbas pula kepada perputaran ekonomi masyarakat sekitar
hutan sebagai penopang ketahanan pangan di Jawa Barat. ***