GARUT, (KAPOL).- Pemajuan Kebudayaan Festival Permainan dan Pertandingan Olahraga Tradisional Tingkat Jawa Barat akan dijadikan agenda rutin.
Dan ke depannya tempat pelaksanaan akan dilakukan secara bergantian di lokasi wisata yang ada di Kabupaten Garut.
Demikian disampaikan Ketua Pelaksana Festival Permainan dan Pertandingan Olahraga Tradisional Tingkat Jawa Barat Tahun 2019, Irno Sukarno, Jumat (4/10/2019).
Ia menuturkan, sebagai sebuah kegiatan tingkat Jawa Barat memang pelaksanaan sudah memenuhi syarat, yakni dihadiri oleh Peserta dari sejumlah Kabupaten/Kota.
Irno mengatakan, kegiatan diikuti oleh 11 Kontingen yang terdiri dari 8 Kontingan untuk Pertandingan Olahraga Tradisional setingkat SMP/MTs dan 3 Kontingen untuk Festival Permainan Tradisional setingkat SMA/SMK/MA.
“Untuk peserta dari luar Garut difasilitasi untuk menginap di Home-Stay milik penduduk yang dikoordinasikan oleh Pengelola Desa Wisata. Namun salah satu pertandingan, yakni Alung-Boyong hanya diikuti oleh 1 kontingen, maka tidak dipertandingkan. Saya akui kegiatan ini sukses dan akan dijadikan agenda rutin,” ujarnya.
Menurut Irno, tujuan pemajuan kebudayaan ini adalah untuk meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia.
Dan sebagai jalan untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia menjadi masyarakat berkepribadian dalam kebudayaan, berdikari secara ekonomi, dan berdaulat secara politik. Adanya undang undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, terkesan idealis dan berat untuk dilaksanakan.
“Namun tidak demikian jika kita hadir pada Sabtu-Minggu, 28-29 September 2019 di Desa Wisata Saung Ciburial, Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Garut, Jawa Barat,” kata Irno.
Ia menyebutkan, pelaksanaan salah satu dari 10 Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK), yakni Permainan dan Olahraga Tradisional berlangsung meriah, penuh keceriaan, kegembiraan, kehangatan, terjalinnya silaturahmi antar peserta yang datang tidak saja dari dalam tetapi juga datang dari luar Kabupaten Garut, yakni dari Kabupaten Karawang, Bogor, Tasikmalaya, Sumedang, Sukabumi, dan lainnya.
Kegiatan yang dibuka Kepala Disbudpar Garut Budi Gan Gan dan dihadiri oleh Forkopinda, dan unsur Forkopim Kecamatan Samarang, dilaksanakan dua hariSabtu-Minggu (28-29/10/2019) dan didukung oleh Fasilitasi Kerjasama Antar Instansi (FKAI) Sekretariat Direktorat Jendral Kebudayaan Kemendikbud RI, Sanggar Seni-Budaya dan Lembaga Aktifitas Ekonomi Kreatif Garut, Creative Board, Pemprov Jabar melalui Disparbud Prov. Jabar dan Dispora Prov. Jabar serta Disparbud, Dispora Garut. (KAPOL)***