KAPOL.ID – Soal Kesultanan Selacau, Kepala Museum Galuh Pakuan, Ruyat Sudrajat, mengaku tidak berkenan untuk menilai. Tetapi siapa pun yang mau memajukan kebudayaan pasti akan didukung.
“Soal penilaian itu asli atau tidak, benar atau tidak itu ahli sejarah yang bisa menilai,” katanya di Situs Jambansari Kabupaten Ciamis, Rabu (30/1/2020).
Kendati begitu, Ruyat tidak menemukan Kesultanan Selacau yang dimaksud Rohidin Patrakusumah VIII itu. Tidak ditemukan dalam silsilah.
“Selama ini kita tidak membaca literasi seperti itu. Kalau ada literasinya, ada latar belakang sejarahnya kita bisa menyakini bahwa itu benar,” ujarnya.
Berdasarkan silsilah dalam naskah, Patrakusumah itu Bupati Sumedang tahun 1750-an. Soal hubungannya dengan Selacau menurutnya tidak ditemukan.
“Tapi memang cucunya pernah ada di Selacau namanya Patrakusumah juga, tapi menjabat sebagai wedana di Banjaran kalau sekarang Kab. Bandung,” katanya.
Nama daerah Selacau, menurut Ruyat, memang ada pada jaman dahulu. Tapi sekadar nama daerah bukan kesultanan.
Kesultanan Selacau, yang jadi perbincangan hangat sekarang, menurutnya belum bisa dibuktikan kebenarannya.