BIROKRASI

Gunung Palasari Kembali ke Fungsi Awal, Yosep: Ada Tower, Itu Melanggar dan Aneh 

×

Gunung Palasari Kembali ke Fungsi Awal, Yosep: Ada Tower, Itu Melanggar dan Aneh 

Sebarkan artikel ini
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Sumedang melakukan audiensi dengan PT. Inti Bangun Sejahtera dengan PJ Bupati Sumedang dilakukan di Gunung Palasari Sumedang.

KAPOLID – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Sumedang, PT. Inti Bangun Sejahtera bersama PJ Bupati Sumedang melakukan audiensi di Gunung Palasari Sumedang.

Tampak terlihat, tower/BTS  sudah ada diatas gua yang merupakan peninggalan zaman Belanda, tepatnya di Tahura Gunung Palasari Sumedang seluas 31 hektar.

Kepala Dimas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Sumedang, Yosep Suhayat mengatakan bukan DLHK yang menunjuk akan tetapi sesuai dengan ketentuan pak bupati mereka menghubungi Kementrian Lingkungan Hidup memohon untuk kerja sama tentang pembangunan tower tersebut.

“Ini nyambung dengan keinginan Pemda Sumedang, juga pertimbangan teknis dari DLHK, bahwa tower yang dibangun sekarang. Di Palasari ini terbangun diatas BCB (Benda Cagar Budaya) tepatnya diatas gua,” ucap dia.

Oleh karena itu melanggar aturan, kenapa sudah terbangun dan kok disana?.

“Sepanjang saya tahu, itu tower sudah puluhan tahun terbangun disana, siapa yang salah tidak tahu?,” ucap dia.

“Mari kita benarkan sekarang, kita geserkan ke arah selatan dan tidak akan terbangun lagi diatas BCB,” ujarnya.

Jadi gua tersebut tidak akan menanggung beban, sedangkan yang kita ketahui gua konstruksi yang gaya lama tidak pakai beton.

“Akan cukup kuat puluhan tahun, karena dikhawatirkan keberadaan BTS di depan gua tersebut akan sangat mengganggu dan akan sangat berbahaya kedepannya,” ucap dia.

“Kami berharap, pertama setelah ditandatanganinya MoU antara Pemda Sumedang dengan PT. Inti Bangun sejahtera, ini harus harus segera direalisasi jangan sampai kami tidak mengharapkan formalitas MoU ditandatangani tapi realisasi tidak ada,” kata dia.

Kedua, sesuai arahan semuanya karena Kabupaten Sumedang keterbatasan, kami berkumpul disini bersama pak bupati, nanti secara teknisnya akan disampaikan bersama-sama dari SKPD terkait.

Kami ingin mengsingkronkan temuan Pemerintah Daerah dengan kemampuan IBS disinilah yang perlu disinkronkan,” ucapnya.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami mengsinkronkan apa yang diinginkan oleh Pemda Sumedang.

“Untuk pembangunan khususnya gunung Palasari juga kompensasi dari IBS ini harus betul-betul terarah,” ujar Yosep.

Sementara itu, Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman mengatakan, ya barusan berkumpul dengan teman-teman Dinas LHK kemudian ada Diskominfo, Disparbud, Asisten pembangunan, SKPD terkait untuk membicarakan pengembangan taman hutan rakyat, Tahura Gunung Palasari.

“Kita ketahui bahwa Gunung Palasari ini letaknya sangat strategis berada ditengah kota. Maka, bisa jadi konservasi lingkungan hidup, ada juga konservasi budaya,” ujar dia.

Karena ada tindakan budaya disini, juga ada benda cagar budaya.

“Kemudian bisa menjadi destinasi wisata alam ekoturijem dan sebagian dari Gunung Palasari dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk menanam palawija jadi ini multifungsi,” katanya.

“Barusan kita diskusi dengan teman-teman bagaimana mengoptimalkan fungsi Gunung Palasari untuk berbagi kepentingan, termasuk di sini pun ada tower, ya untuk komunikasi ada BTS yang rencana kita akan pindahkan,” ujarnya.

Kenapa pindah, ya karena lokasi towernya tidak tepat dan sudah disepakati akan digeser.

Tentu saja, dipindahkan ke tempat yang lebih aman dan  sudah di diskusikan secara menyeluruh.

“Kita akan kembalikan ke fungsi utama Gunung Palasari sebagai area konservasi alam konservasi dan budaya,” ucapnya.

Dikatakan, akan ada fungsi sosial ekonominya dan itu harus bersinergi antara satu dengan yang lainnya. ***