CIAMIS, (KAPOL) – Bimbingan Teknis untuk membumikan Revolusi Industri 4.0 dalam dunia pendidikan melibatkan sedikitnya 500 guru se-Kabupaten Ciamis, Senin-Selasa (29-30/4/2019) di Aula Stikes Muhammadiyah Kabupaten Ciamis.
“Revolusi industri bukan kali ini saja terjadi. Tapi sudah lama. Sekarang kehadiran telepon pintar atau gawai harus disikapi,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Dr. H. Wawan AS. Arifien, M.M., seraya menandaskan jangan sampai masyarakat larut dipengaruhi industri.
Menurutnya, teknologi semestinya tidak menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan. Interaksi sosial harus tetap terjaga. Tidak dipungkiri revolusi industri mendorong perubahan yang sangat berarti.
Peran pendidikan, kata dia, harus hadir. Para guru dituntut untuk menciptakan arah. “Mau dibawa ke mana, anak-anak didik kita. Seperti di Jepang. Perkembangan teknologinya sangat pesat. Namun semakin tinggi teknologi, kemanusiaan tidak pernah dilupakan. Mereka masih setia mengenakan kimono,” katanya.
Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) Kabupaten Ciamis, Syaripudin S.Pd. menuturkan pandangan senada. Menurutnya, Bimtek bertajuk Menjadi Guru yang Berkarakter dan Antimainstream pada Era Revolusi Industri 4.0 itu digelar untuk peningkatan kapasitas sumber daya.
“Melalui literasi digital, membekali guru untuk menyiapkan model pembelajaran. Bagaimana cara menyikapi mileneal. Guru merubah paradigma dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman,” katanya.
Narasumber yang dihadirkan, menurut Syaripudin, dipandang mumpuni. Yakni, Hj. Yasmine Yessy Gusman S.H.,M.B.A., Ir. Ananto Kusuma Seta, M.Sc., Ph.D., Kepala LPMP Jawa Barat, dan praktisi pendidikan Nanang Heryanto, S.Pd.I., M.Pd. (Dardanella)