KANAL

Hasil Penelitian, Fogging Tak Efektif Menekan Risiko Kasus DBD

×

Hasil Penelitian, Fogging Tak Efektif Menekan Risiko Kasus DBD

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID –
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr. Uus Supangat menyikapi fogging sebagai upaya paling umum yang dianggap masyarakat paling ampuh dalam memberantas DBD.

Realita di lapangan, justru sebaliknya jika berkaca pada pengalaman dan merujuk pada hasil penelitian.

“Justru semakin sering di-fogging, meningkatkan risiko munculnya kasus di wilayah tersebut. Itu terjadi di beberapa daerah,” ujarnya.

Penelitian yang dilakukan Balitbangkes Kemenkes tahun 2015, nyamuk di Kota Tasikmalaya telah pada fase toleran dan mendekati resisten terhadap insektisida fogging. Bahkan sebagian telah resisten terhadap abate.

“Semakin sering fogging di satu tempat, maka nyamuk akan beradaptasi semakin kuat,” tuturnya.

Fakta sebenarnya fogging, lanjut dia, hanya mengurangi populasi nyamuk dewasa, sementara jentik serta telur nyamuk bertahan. Pemberantasan sarang nyamuk lebih efektif dibantu dukungan kesadaran masyarakat.

“Fogging tidak efektif, karena jentik sudah kebal lalu menjadi nyamuk dewasa. Lebih baik dengan 3M, mengubur, menguras dan menutup wadah yang berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk,” katanya.

Jika hal tersebut kontinyu dilakukan masyarakat, upaya pencegahan murah dan efisen dalam menekan peningkatan kasus DBD di Kota Tasikmalaya.***