KANAL

Hasil Swab Keluar Lagi, Santri Al-Kautsar Positif Covid-19 Bertambah; Begini Penjelasannya

×

Hasil Swab Keluar Lagi, Santri Al-Kautsar Positif Covid-19 Bertambah; Begini Penjelasannya

Sebarkan artikel ini
Untuk kesekian kalinya, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya meninjau Pesantren Al-Kautsar.

KAPOL.ID—Ada perkembangan baru terkait fenomena santri Pesantren Al-Kautsar positif Covid-19 massal. Hasil swab terbaru sudah keluar.

Ternyata, santri pesantren di Kecamatan Cineam yang terkonfirmasi positif itu bertambah. Total menjadi 180 orang.

Rifki Fauzi, salah seorang pengurus Pesantren Al-Kautsar, menjelaskan bahwa santrinya yang berjumlah sekitar 500 orang sudah diswab; baik swab massal maupun swab mandiri.

“Swab massal yang dilakukan oleh Gugus Tugas itu sebanyak 315 santri. Tapi ada juga yang swab mandiri,” ujar Rifki.

Swab mandiri hanya berlaku bagi santri yang orangtuanya meminta izin untuk pulang. Pihak pesantren baru mengizinkan dengan syarat yang sangat ketat.

Swab adalah salah satu syarat santri boleh pulang. Katanya supaya katahuan, apakah pulang dalam keadaan positif Covid-19 atau negatif.

Syarat lainnya, penjemput santri harus membawa mobil dengan satu penumpang dan bermasker dua rangkap. Saat sampai ke kampung halaman, santri mesti mengisolasi mandiri.

Di samping itu, keluarga santri yang pulang diperintahkan untuk berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 setempat. Bahkan menandatangani surat perjanjian dengan pihak pesantren.

“Isi surat perjanjian itu kurang-lebih bila mereka tidak mematuhi protokol kesehatan sesuai saran kami, lalu terjadi apa-apa, ya jangan menyalahkan Gugus Tugas dan kami,” lanjutnya.

Sejatinya, pihak pesantren menyarankan santri menjalani isolasi di pesantren. Tetapi, mungkin orangtua berpikir di rumah lebih baik, karena di pesantren banyak orang. Jadi ada ketakut anaknya tertular.

Prose kepulangan santri mulai berangsur sejak awal tahun 2021. Bahkan sebelum ada pemeriksaan swab. Itupun atas inisiatif orangtua masing-masing.

Santri yang masih tinggal di pesantren sekitar 100-an lebih. Sebanyak 60 santri di antaranya positif. Sisanya belum diketahui, masih menunggu hasil swab.

Jumlah santri di pesantren sangat mungkin kian berkurang. Karena Gugus Tugas sudah menetapkan masa isolasi mandiri sudah berakhir. Jadi, santri sudah bisa pulang.

Jika masa isolasi mandiri semua santri usai, maka pihak pesantren akan memulangkannya. Mengingat sudah dekat dengan Ramadan, jadi semester ini pembelajaran murni secara daring.

Di pesantren sendiri ada dua zona: zona merah dan zona hijau. Begitu hasil swab keluar dan menyatakan positif, yang bersangkutan langsung dilarikan ke gedung zona merah.

“Kondisi para santri sekarang alhamdulillah berangsur membaik. Karena gejalanya ringan saja, seperti demam,” terang Rifki lebih jauh.

Ihwal awal kemunculan pandemi di Pesantren Al-Kautsar, Rifki tidak begitu tahu pasti. Sebab sejak Agustus hingga akhir Desember, santri tidak ke mana-mana. Bahkan tidak ada yang merasakan gejala.

Bukan hanya itu. Kunjungan orangtua juga dibatasi. Keluar-masuk guru dalam pemantauan sangat ketat.

“Cuma, di luar lingkungan pesantren trennya sedang naik. Jadi berbarengan. Di saat di luar naik, ternyata kita juga kena. Kita tidak tahu asalnya dari mana,” pungkas Rifki.