KAPOL.ID –
Hilirisasi industri argo Priangan Timur diwacanakan melalui Sarasehan WJES (West Java Economic Society) Priangan Timur di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Selasa (13/6/2023).
“Ini sebagai respon dalam menghadapi tantangan perlambatan pertumbuhan ekonomi negara-negara maju.”
“Ada potensi memberikan dampak negatif terhadap kinerja ekonomi Jawa Barat,” ucap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya Aswin Kosotali.
Ia menuturkan, hilirisasi industri argo tak hanya menjaga stabilitas harga, juga diharapkan dapat mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di Priangan Timur.
“Saresehan tadi untuk meramu kebijakan pemerintah dalam menghadapi tantangan ekonomi hari ini dan kedepan,” ucapnya.
Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Bandung Koordinator Jawa Barat, Prof. Martha Fani Cahyandito mengatakan, sektor agro industri merupakan sektor potensial di Jabar selatan.
Selain mendukung stabiltas harga, pengembangan sektor agroindustri dapat dikembangkan untuk pengembangan sektor pariwisata.
“Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi. Dari teknologi, SDM dan konektivitas yang tak lain infrastruktur yang memadai.”
“Penguatan konektivitas menjadikan benang merah akselerasi perekonomian Priangan Timur,” ucapnya.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan, upaya ini menjadi bagian dari ikhtiar stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang positif.
Meski Kota Tasikmalaya menjadi pusat perdagangan dan jasa di wilayah Priangan Timur, juga menjadi bagian tak terpisahkan.
“Kita berharap konektivitas tadi dapat terwujud dalam waktu dekat untuk akselerasi daerah Priangan Timur,” ujarnya.
Salah satunya mendorong akses transportasi darat dan udara seperti tol getaci serta reaktivasi penerbangan melalui Bandara Wiriadinata Tasikmalaya.
“Kita sudah berkomunikasi dengan maskapai Citylink, juga menambah perjalanan kereta api kelas eksekutif dari Jakarta.”
“Begitupula dengan tol getaci untuk mempermudah transportasi dari ibu kota ke wilayah Priangan Timur,” kata Cheka.***