KAPOL.ID –
House of Varman (HoV/Rumah Varman), komunitas pemuda Sunda yang fokus meningkatkan ekonomi dan sumberdaya masyarakat lewat edukasi.
Demikian dikatakan Jaro Puhu, Gelar Taufiq Kusumawardhana di sela pelantikan pengurus HoV di Kp. Galudra, Desa Cilame, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
“HoV ingin mewujudkan program kerja yang langsung bisa dirasakan masyarakat, seperti contoh kecil dalam bidang pertanian dan peternakan,” katanya.
Tak hanya itu HoV juga bergerak di bidang bisnis kecil-kecilan (jaro niaga), pendidikan (jaro atikan) dan bidang kemasyarakatan (jaro parawari).
Ada hal yang spesifik di HoV, tradisi menulis dan penelitian (khususnya ihwal kesundaan) menjadi menu harian dalam wadah Varman Institute atau Bares Resi.
“Kami mencoba memformulasikan dari kekayaan cara kerja yang dilakukan urang Sunda zaman dulu seperti puun dan jaro (Baduy), resi, rama dan ratu/prabu (Siksa Kandang Karesian) dibalut dengan ruh Islam,” katanya.
Puun, Resi, Rama, Ratu, lanjut Gelar, posisi berada dalam struktur paling atas, terdiri dari orang-orang pilihan dalam bidangnya. Sedangkan Jaro Puhu ada dibawah kontrol Puun, Resi, Rama dan Ratu.
“Jaro Puhu bersama Jaro Atikan, Jaro Niaga dan Jaro Parawari bersama para puun, resi, rama dan ratu membuat program yang bisa langsung bersentuhan dengan masyarakat (anggota).”
“Islam sendiri menjadi spirit untuk menggerakan seluruh program diharapkan bisa bermanfaat untuk kepentingan masyarakat banyak” harap Gelar, jebolan UPI Bandung dari Geografi.
Ditempat yang sama Bares Resi, Dr. Chye Retty Isnendes sangat mengapresiasi lahir HoV. Lewat diskusi yang cukup alot dan unik telah ngadumaniskeun kekayaan pola sistem kerja urang Sunda.
“Struktur yang unik dibalut dengan spirit Islam, mudah-mudahan model struktur baru ini bisa melahirkan manfaat untuk masyarakat banyak,” harap Chye yang juga dosen UPI Basa Sunda dan sastrawan moyan asal Sukabumi.
Wakil dari Gerakan Pilihan Sunda (Gerpis) Wawan menyambut baik lahir HoV yang bisa menjadi model alternatif menjawab fenomena urang Sunda yang sedang semangat-semangatnya mencari jati diri.
“HoV bisa menjadi mitra dengan Gerpis dan programnya bisa disinergikan, Gerpis lebih menggarap yang berkaitan dengan kebijakan pusat, sedangkan HoV lebih ke akar rumput,” jelasnya.***